Memastikan Konsumsi Makanan Halal dalam Perjalanan
NU Online · Selasa, 3 Desember 2013 | 10:02 WIB
Jakarta, NU Online
Dengan semakin meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan, keinginan untuk melakukan mobilitas, baik di tingkat domestik maupun internasional semakin meningkat. Tahun 2012 sekitar 8 juta orang Indonesia melakukan perjalanan ke luar negeri. Trend tersebut akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang seiring dengan peningkatan pendapatan orang Indonesia.<>
Tentu saja, sebagai Muslim ketersediaan makanan halal selama perjalanan menjadi prioritas utama. Dalam perjalanan internasional, hal tersebut tidak selalu tersedia dengan mudah. Nilai lebih berupa penyediaan makanan halal inilah yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia dalam seluruh penerbangannya, yang sangat memahami posisinya sebagai flag carrier negara Muslim terbesar di dunia, sebagaimana ditegaskan oleh Tubagus Irfan Farhan, Manager Market Analyst & Product Development Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan lain, belum mampu menyediakan standar halal dan jika penumpang menginginkan makanan halal, standar mereka hanya ‘no pork’ atau tanpa babi, atau makanan vegetarian. Tentu, bagi umat Islam yang sangat berhati-hati dalam menjaga makanan yang masuk dalam tubuhnya, standar tersebut tentu tidak memenuhi syarat. Tentu sangat tidak nyaman jika harus makan sesuatu yang diragukan kehalalannya.
Baru-baru ini, pada akhir November 2012 NU Online bersama dengan sejumlah media nasional dan biro wisata mendapat undangan untuk mengikuti familiarization Muslim trip Korea Selatan yang disponsori oleh Garuda Indonesia bersama Korean Tourism Organization (KTO). Tur ini untuk ikut merasakan kualitas layanan yang diberikan oleh Garuda Indonesia dan pemenuhan kebutuhan bagi wisatawan Muslim.
Indonesia patut berbangga karena Garuda Indonesia kini mampu menunjukkan kualitasnya di jajaran internasional. Pada 2013, Skytrax memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan terbaik di dunia dalam hal layanan dan produk.
Berdasarkan riset Roy Morgan tahun 2012, Indonesia diakui sebagai Best International Airline diantara maskapai penerbangan lainnya, mengalahkan Singapore Airlines, Emirates Airlines dan Air New Zealand, yang mana 91 persen responden merasa ‘sangat puas’. Garuda Indonesia bisa menjadi wakil yang membanggakan bagi bangsa.
Penghargaan yang diberikan tersebut tercermin dari layanan yang diberikan. Dalam penerbangan dari bandara Cengkareng Jakarta ke bandara Incheon Seoul, pukul 23.30 WIB, penumpang sudah bisa merasakan keramahan pelayanan para pramugara dan pramugarinya, yang mengarahkan tempat duduk sesuai nomor kursi dan membantu merapikan bagasi. Kursi tempat duduk yang lapang sangat cocok untuk perjalanan jauh yang melelahkan. Para penumpang pun disuguhi dengan minuman welcome drink dengan pilihan jus jeruk atau apel, yang bisa diminum sambil kenikmati bacaan koran nasional, international atau in-flight magazine ditemani snack. Bagi yang tidak suka membaca, tersedia hiburan berupa film, musik atau beragam game.
Malam hari merupakan waktu yang pas untuk istirahat, setelah seharian bekerja atau mempersiapkan perjalanan jauh ini. Untuk kenyamanan istirahat, Garuda menyediakan kaos kaki dan penutup mata serta selimut sedangkan di toilet, juga disediakan sikat gigi sekali pakai dan odol.
Semua layanan tersebut merupakan rangkaian dari transformasi meningkatkan kualitas yang dicanangkan dalam program “Garuda Indonesia Experience” untuk merasakan pengalaman lima panca indra sebelum, selama dan setelah perjalanan bersama Garuda Indonesia. Kualitas makanan, selain faktor kehalalan yang tidak bisa ditawar, juga menjadi salah satu pengalaman yang ditawarkan kepada para konsumen. Penumpang bisa memilih menu sesuai dengan seleranya. Situs pencarian perjalanan global Skyscanner pada 2012 menobatkan Garuda sebagai maskapai penerbangan jarak jauh dan jarak pendek yang menyajikan makanan terbaik buat penumpang, sekali lagi mengalahkan maskapai penerbangan Singapore Airlines, Korean Air dan dan Air China.
Garuda juga terus berusaha meningkatkan kualitas keamanannya, salah satunya adalah memperbaharui umur pesawat. Jika pada 2011, usia rata-rata pesawatnya 7,92 tahun, maka kini usia rata-rata umur pesawatnya menjadi 5,8 tahun. Separuh lebih pesawat jenis Boeing 737-800NG berusia rata-rata 4,6 tahun.
Penerbangan yang berlangsung sekitar 6 jam 30 menit ini tidak terasa melelahkan ketika sampai di bandara Incheon 8.30, waktu yang pas untuk langsung melakukan aktifitas.
Sementara itu, untuk penerbangan dari Incheon ke Cengkareng, dilakukan pukul 10.35 dan dijadualkan sampai pukul 15.55 WIB. Untuk rute Seoul, Narita dan Shanghai ke Jakarta sudah dilakukan proses immigration on board di dalam pesawat sehingga mempercepat proses keluar dari bandara, dan menjelang pendaratan, penumpang mendapat sepotong es krim yang menyegarkan.
Garuda Indonesia juga telah lama dikenal dalam memberi pelayanan kepada umat Islam yang ingin menjalankan ibadah haji. Jika sebelumnya jamaah haji asal Indonesia harus menggunakan kapal laut yang membutuhkan waktu yang lama dan dalam keadaan yang kurang nyaman, mulai tahun 1956 Garuda Indonesia mulai melayani rute haji Jakarta-Makkah. Pelayanan tersebut terus ditingkatkan sampai sekarang, termasuk pelayanan penerbangan umrah yang sekarang populer bagi umat Islam Indonesia.
Dengan segala prestasi ini, Garuda tidak boleh berpuas diri, melainkan harus terus memacu dirinya, menunjukkan kebanggaan Indonesia. (mukafi niam)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
6
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua