Melihat Pengkaderan Fatayat NU di Hong Kong
NU Online Ā· Selasa, 30 Maret 2021 | 21:00 WIB
Hong Kong, NU Online
Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat Nahdlatul Ulama Hong Kong menyelenggarakan kegiatan Latihan Kader Lanjut (LKL) pada Ahad (28/3) di basis Fatayat NU,Ā Sham Shui Po.
Ā
Sebanyak 35 peserta dari PCINU, PAC dan semuanya di Hong Kong berstatus sebagai PMI mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan mengusung tema Menguatkan Komitmen Organisasi melaui Pengkaderan.
Ā
LKLĀ tersebut sebenarnya agenda yang tertundaĀ beberapa bulan dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Para peserta punĀ tampak antusias mengikuti seluruh sesi kegiatan. Meskipun berlangsung hingga pukul 16.00 menghabiskan waktu liburnya untuk mengikuti kegiatan tersebut, tak satupun peserta yang meninggalkan lokasi sampai kegiatan selesai.
Ā
Beberapa materi diberikan dengan menghadirkan beberapa narasumber. Di antaranyaĀ Mahmudi Abdus Salam memberikan materi Paradigma NU Kontemporer,Ā Anil HusnainiĀ mengulas FatayatĀ NU dan Gerakan Perempuan dan Fatayat Pemberdayaan Ekonomi Perempuan.
Ā
Narasumber lainnya Yayuk Yuliani Wahyuningtiyas memberikan materi Kepemimpinan. SementaraĀ Yamini Hidayah memberikan materi tentang Kefatayatan.
Ā
"Suatu kebanggaan tersendiri bagi kami yang notabene pekerja migrant, namun memiliki kecintaan terhadap NU, tanah air, serta semangat juang yang tinggi dalam berhidmatĀ di organisasi besar ini," kata Yamini.
Ā
Pihaknya berharap dengan adanya kaderisasi dapat melahirkan kader-kader yang berjiwa sosial tinggi, bermartabat, dan berakhlakul karimah.
Ā
Keaktifan FatayatĀ NU di Hong Kong sudah berlangsung sejak beberapa tahun. Berdasarkan catatan NUNU Online,Ā sejumlah kegiatan rutin digelar oleh FatayatĀ NU di Hong Kong. Pada 29 Juli 20218 misalnya,Ā pertemuan pengajian digelar di Shatin, salah satu wilayah di Hong Kong.
Ā
Pengajian ini juga dihadiri pengurus PCINU dan Banom-banomnya, diisi dengan kajian Aswaja Annadliyah dan manaqib.
Ā
Kala itu, Ketua PCINU Hong Kong, Ustadz Iswanto menyampaikan agar Nahdliyin Hong Kong saling menjaga kekompakan dan kerukunan. Jamaah perluĀ rajin menuntut ilmu, dan tidak menjadi orang yang sombong.
Ā
"Kalau kita berilmu jadilah seperti padi. Kalau orang berilmu tapi sifat dan kelakuanya jelek, tidak ada artinya di hadapan Allah," ujar Ustadz Iswanto.
Ā
Sementara itu pembicara lainnya, Nining Rahayu mengatakan sebagai Warga NU kita harus selalu menjaga amaliah ala Aahlussunah wal Jamaah Annahdliyah, dan selalu meningkatkan rasa kecintaan terhadap organisasi NU.
Ā
"NU yang kita cintai merupakan warisan dari ulama pendahulu kita," tegasnya. Pengajian tersebut juga bertujuan mengumpulkan jamiyah NU di Hong Kong dan sebagai wawasan keilmuan untuk bekal kehidupan pekerja migran yang ada di Hong Kong dalam kehidupan sehari-hari.
Ā
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua