Mahasiswa STAINU di Maroko Rihlah Spiritual
NU Online · Kamis, 18 April 2013 | 17:27 WIB
Kenitera, NU Online
Untuk mengisi liburan yang selalu diagendakan di Maroko ketika datang  awal musim semi, para mahasiswa STAINU Jakarta yang sedang mengikuti kelas internasional  di Universitas Ibnu Tofail Kenitra-Maroko mengisi waktu luang dengan mengadakan rihlah spiritual.<>
Ahad (14/4)kemarin mereka mengunjungi makam para ulama-ulama maroko, Ahad (14/4). Ketua rihlah, Minhajul Abidin mengatakan, Â ada 5 tempat yang dikunjungi.
“Kali ini kita mengunjungi  makam Moulay Idris I (cucu Rasulullah dari jalur Abdullah al Kamil bin al Hasan  al Matsna bin al Hasan as Sibti bin Ali bin Abi Thalib, makam Syekh Abu Bakar bin al Arabi al Mu'afiri (pengarang kitab Ahkamu al Qur'an), makam Syekh Ahmad At Tijani (pendiri Thariqah at Tijaniyah), makam Moulay Idris II (putra dari Moulay Idris I) dan terahir yaitu salah satu masjid bersejarah  yang di dalamnya terdapat universitas tertua di dunia, al Qarawiyyin,” ujar Minhaj di depan rombongan ketika mobil baru meninggalkan Wisma mahasiswa STAINU Jakarta.
Sebelum rombongan sampai di tempat tujuan, rombongan pun terlebih dahulu singgah di suatu tempat yang bernama Volubilis  atau oualili yang menyajikan pemandangan puing-puing kerajaan  Kristen romawi ketika sebelum Islam masuk ke Maroko.
Hafidzul Umam selaku ketua rombongan dalam obrolan santainya pun mengungkapkan bahwa tujuan dari rihlah kali ini adalah bukan hanya untuk mencari barokah dari para Ulama-Ulama Maroko saja tetapi untuk mengistirahatkan otak yang selalu dipacu setiap hari agar bisa segar kembali ketika hari pertama masuk kuliah.
Selain mahasiswa STAINU Jakarta, rihlah spiritual itu juga diikuti oleh Syahbana Ali salah satu mahasiswa senior Indonesia di Maroko yang sedang berusaha meraih gelar masternya dan diikuti juga oleh sebagian mahasiswa Indonesia yang sedang  belajar di maroko.
Redaktur   : A. Khoirul Anam
Kontributor: Nizar Presto
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua