Internasional

Lindungi Jamaah Haji, Saudi Larang Masuk Wisatawan Asal Kongo

Sab, 27 Juli 2019 | 15:00 WIB

Lindungi Jamaah Haji, Saudi Larang Masuk Wisatawan Asal Kongo

Masjidil Haram (istimewa)

Riyadh, NU Online
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi melarang wisatawan yang berasal dari Republik Demokratik Kongo masuk ke wilayahnya karena khawatir Ebola akan menyebar selama musim haji tahun ini. Larangan itu didasarkan pada keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu yang menyatakan wabah Ebola sebagai darurat internasional. Namun demikian, WHO mendorong agar sejumlah negara tidak membatasi perdagangan atau perjalanan.

Menurut kementerian terkait, keputusan itu bertujuan untuk melindungi kesehatan para jamaah haji dari wabah Ebola. “Pemberian visa kedatangan bagi warga yang berasal dari Kongo dihentikan guna melindungi kesehatan para jamaah,” kata kementerian dalam pernyataannya, seperti diberitakan Reuters, Jumat (26/7).
 
Menurut survei Kelompok Penelitian Kongo berbasis di New York, penduduk Kongo yang memeluk agama Islam sebesar tiga persen. Dilaporkan, Muslim Kongo menyumbang sekitar 10 persen dari dua juta lebih jamaah yang berangkat haji ke Makkah setiap tahunnya. 
 
Sejak diumumkan setahun yang lalu, wabah Ebola telah menewaskan lebih dari 1.700 orang. 
 
Sebelumnya, Arab Saudi juga menangguhkan visa jamaah dari sejumlah negara seperti dari Sierra Leone, Liberia, dan Guinea selama wabah Ebola pada 2014-2016. Pada saat itu, wabah Ebola menewaskan lebih dari 11.000 orang. 
 
Haji merupakan rukun Islam kelima. Umat Muslim yang sudah ‘mampu’ wajib melaksanakan ibadah haji sekali selama hidupnya. 

Hingga kemarin lusa, Jumat (26/7), menurut data Komite Haji di Madinah, jamaah haji yang tiba di Madinah mencapai 555.338 orang. Kemudian statistik menunjukkan bahwa 393.719 jamaah meninggalkan Madinah untuk menuju Makkah. Sementara sisanya, 161.588 jamaah masih di Madinah hingga kemarin.

Tingkatkan pelayanan
 
Otoritas Arab Saudi telah berhasil menyelesaikan fase pertama proyek pelapisan penghambat panas pada permukaan trotoar di jalur pejalan kaki di situs-situs suci Makkah. Proyek tersebut melapisi  3.500 meter persegi jalur pejalan kaki di Mina sampai fasilitas jamarat. 
 
Direktur Jenderal Situs-situs Suci Makkah, Ahmed Manshi, menjelaskan, proyek tersebut dimaksudkan untuk mengurangi suhu pada permukaan jalur pejalan kaki di sejumlah situs suci di Makkah. Menurutnya, proyek ini akan membantu mengurangi suhu hingga 15-20 derajat celcius. Suhu akan direkam setiap 10 detik selama musim menggunakan sensor yang dipasang di bawah aspal.
 
"Proyek ini bertujuan untuk mengurangi suhu permukaan trotoar di daerah Shaiben, dan ada kemungkinan untuk memasukkan fasilitas Jamarat, dan melapisi beberapa jalur pejalan kaki dan tempat-tempat suci," jelas Manshi, dikutip dari laman Arab News, Kamis (25/7).
 
Proyek ini bertujuan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan jamaah ketika mereka menjalankah haji. Terutama ketika mereka bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. (Red: Muchlishon)