Koran Makkah Sebut Makam Nabi Hanya akan “Diisolasi“
NU Online · Kamis, 4 September 2014 | 02:59 WIB
Jakarta, NU Online
Sebuah koran Saudi “Makkah” menyatakan tidak ada rencana untuk menghancurkan makam nabi, tetapi hanya akan dilakukan “isolasi”. Tidak ada penjelasan terperinci apa yang dimaksud dengan isolasi tersebut.
<>
Dalam sebuah editorial pada hari Rabu, Mowafaq al-Nowaysar - Wakil Pemimpin Redaksi Arab Saudi koran Makkah mengatakan The Independent "jatuh dalam perangkap kesalahpahaman setelah menerjemahkan" sebuah artikel Arab yang telah diposting di koran tersebut pada 25 Agustus.
Artikel tersebut menyatakan bahwa rencananya adalah “mengisolasi”, tidak menghancurkan, jelas Nowaysar, yang juga menuduh The Independent mencuri konten dari korannya, seperti dilansir oleh Al Arabiya.
Berbicara kepada Al Arabiya News pada Rabu, Omar al-Mudhwahi, wartawan Saudi yang menulis laporan surat kabar Makkah mengatakan: "Jika mereka bersikeras mencuri pekerjaan saya, setidaknya mereka harus mengizinkan saya untuk menyediakan terjemahan yang akurat ... Saya akan senang ".
The Independent melaporkan pada hari Senin bahwa makam Nabi Muhammad di kota suci Madinah bisa "hancur" dan sisa-sisa Nabi dipindahkan ke kuburan anonim
"Saya awalnya menulis laporan setelah membaca proposal studi akademik ilmuwan Saudi Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal dalam publikasi yang diterbitkan atas nama presidensial dua masjid suci."
Foto Laporan studi akademik (alarabiya)
Menanggapi tuduhan "pencurian," Deputi Managing Editor The Independent, Will Gore, menyatakan kepada Al Arabiya News pada Rabu bahwa mereka "tidak menyadari adanya laporan Makkah" seminggu sebelumnya.
"Informasi untuk artikel kami berasal dari akademisi Saudi Dr Irfan al-Alawi, yang telah membaca secara langsung karya Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal dan prihatin dengan isinya. Ini merupakan lanjutan dari artikel Independent sebelumnya selama beberapa tahun terakhir tentang pendekatan pemerintah Saudi terhadap situs sejarah di Makkah dan Madinah, "kata Gore.
Kelompok konservatif Wahabi menganggap berziarah ke makam Nabi sebagai tindakan bid’ah sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mencegah Muslim dari seluruh dunia yang datang ke Madinah berdoa di makam Rasulullah.
Sejauh ini publik belum mendapatkan salinan dari kajian sebanyak 61 lembar yang menjadi dasar laporan koran Makkah atau The Independent sehingga bisa secara langsung perbedaan pandangan kedua media tersebut. (mukafi niam)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua