Internasional

Kata Minoritas Muslim soal Raja Baru Thailand Maha Vajiralongkorn

Sab, 4 Mei 2019 | 05:30 WIB

Kata Minoritas Muslim soal Raja Baru Thailand Maha Vajiralongkorn

Maha Vajiralongkorn (Foto: IG @thairoyalfamily)

Bangkok, NU Online
Thailand baru saja memiliki raja baru. Dialah Maha Vajiralongkorn atau dikenal sebagai Rama X. Dia merupakan raja kesepuluh dari dinasti Cakri. Maha Vajiralongkorn menggantikan Raja Thailand sebelumnya –yang notabennya ayahnya sendiri- Raja Raja Bhumibol Adulyadej yang mangkat pada 2016 silam. Penobatan Maha Vajiralongkorn sebagai Raja Thailand berlangsung selama tiga hari, dimulai hari Sabtu ini hingga Senin mendatang (4-6 Mei 2019).

Lalu seperti apa perlakuan atau perhatian raja baru Thailand ini kepada minoritas Muslim yang sebagian besar tinggal di kawasan selatan Thailand?

Maha Vajiralongkorn dinilai cukup perhatian terhadap minoritas Muslim Thailand. Sejak menjadi putra mahkota, dia kerap kali menghadiri acara-acara keagamaan umat Islam Thailand seperti musabaqah tilawatil Al-Quran dan peresmian sekolah-sekolah Islam.

Tidak hanya itu, Wakil Rektor Universitas Fatoni, Patani, Thailand Selatan, Amad Omar Chapakia, menyebut, raja baru Thailand ini uga memberikan dukungan kepada peserta lomba membaca Al-Qur’an yang diadakan di Masjid Patani. “Beliau sendiri yang datang untuk meresmikan acara. Dan ini tampak beliau memberikan keutamaan," kata Chapakia kepada BBC News Indonesia, Sabtu (4/5).

Saat menghadiri acara-acara keagamaan yang digelar minoritas Muslim Thailand, lanjut Chapakia, Maha Vajiralongkorn juga menunjukkan penghormatannya dengan cara yang lain. Misalnya ketika berdoa, dia ikut mengangkat tangannya. Padahal, umat Buddha lainnya tidak sampai mengangkat tangannya ketika umat Islam sedang berdoa. 

“Kalau ada acara berdoa, beliau sendiri turut mengangkat tangan. Biasanya orang-orang Buddha mengambil sikap biasa saja, tidak mengangkat tangan untuk acara orang Islam. Kalau raja ini turut mengangkat tangan," katanya. 

Senada dengan Chapakia, dosen dari Universitas Thammasat di Bangkok Onanong Thippimol juga menyampaikan penilaian yang sama. Dia mengatakan, minoritas Muslim Thailand saat ini memiliki kedekatan dengan Rama X. Pasalnya, Rama X sering berkunjung ke Thailand Selatan ketika dia masih menjadi putra mahkota dulu.

"Mungkin raja menganggap bahwa di Patani itu ada kekerasan sudah lama dan juga ada banyak masyarakat Buddha yang tinggal di sana. Mungkin raja ingin membuat situasi di Thailand Selatan lebih damai," jelas Onanong Thippimol.

Kedekatan yang ditunjukkan Rama X tersebut dinilai sebagai upaya untuk meregangkan ketegangan yang terjadi wilayah selatan Thailand. Sebagaimana diketahui, selama ini ada upaya-upaya dari komunitas Muslim Thailand Selatan untuk memisahkan diri dari Thailand. Upaya tersebut bahkan memicu terjadinya beberapa konflik dengan korban jiwa yang cukup banyak. Sejak 2000, diperkirakan ada sekitar 6.000 orang –baik dari warga sipil maupun aparat keamanan Thailand- yang meninggal akibat konflik tersebut. 

Sebagai informasi, ada empat provinsi di kawasan selatan Thailand yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Yaitu Narathiwat, Pattani, Yala dan Songkla. Mayoritas penduduk Thailand adalah penganut agama Buddha. Sementara umat Islam di Thailand hanya sekitar empat persen dari total populasi. (Red:  Muchlishon)