Yerusalem, NU Online
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, ada enam negara yang sedang mempertimbangkan untuk memindahkan kantor kedutaan besar mereka ke Yerusalem. Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) sudah memutuskan untuk melakukan hal itu.
“Untuk mempromosikan perdamaian, pindahkan kedutaan Anda di sini (Yerusalem),” kata Netanyahu kepada para diplomat asing pada acara resepsi di Yerusalem untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke-70 Israel seperti diberitakan Reuters, Jumat (20/4).
Dia mengucapkan terima kasih kepada negara Guatemala yang memutuskan untuk memindahkan kantor kedutaannya segera setelah pengakuan AS atas Yerusalem akhir tahun lalu.
“Saya senang mengatakan bahwa setidaknya ada setengah lusin (enam) negara yang saat ini telah berbicara serius kepada kami untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem,” terangnya.
Namun demikian, Netanyahu tidak menyebutkan negara mana saja yang disebut sedang mempertimbangkan untuk memindahkan kedutaannya itu. Dia juga mengatakan bahwa 10 negara pertama yang memindahkan kedutaannya ke Yerusalem akan mendapatkan ‘perlakuan istimewa.’ Akan tetapi, lagi-lagi tidak menyebutkan perlakuan istimewa apa yang dia maksud.
Pada Desember tahun lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kebijakan Trump ini menimbulkan gelombang protes di seluruh dunia. Hal ini juga membuat warga Palestina waswas karena mereka menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota negaranya kalau seandainya Palestina merdeka kelak.
Setelah pengakuan itu, AS langsung memutuskan untuk memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Direncanakan, Kedutaan Besar AS untuk Israel akan pindah ke Yerusalem dari Tel Aviv pada 14 Mei nanti, tepat pada tanggal Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1948 silam. (Red: Muchlishon)