Islam Moderat, Benteng Hadapi Islam Transnasional
NU Online · Rabu, 10 Juli 2019 | 04:30 WIB
Australia, NU Online
Wakil Sekretaris Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU)-PBNU, Fatoni Rodli menegaskan pentingnya umat Islam (Nahdliyin) untuk menjadi contoh yang baik dalam beragama di manapun berada. Teladan beragama yang dimaksud bukan sekadar dalam beribadah, tapi juga hubungannya dengan masyarakat. Sebab berbicara masalah agama (Islam), otomatis membahas soal ketuhanan (hablum minallah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas).
“Umat Islam harus menjadi contoh yang baik dalam hal apapun, lebih-lebih hidup di negara lain,” jelasnya saat berdiskusi dengan para Pengurus Nahdlatul Ulama Western Australia di Perth, Senin (8/7) sebagaiamana rilis yang diterima NU Online.
Menurut Fatoni, salah satu ajaran Islam yang diperjuangkan NU adalah terkait dengan toleransi dan menjaga hubungan baik dengan sesama, termasuk non Muslim. Dikatakannya, menjaga hubungan yng baik dengan Allah dan sesama manusia tercemmin di salah satu bacaan dalam shalat lima waktu, tepatnya di sesi tahyat akhir bagian akhir.
“Jadi di situ, umat Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, Nabi Ibrahim dan keluarganya,”
Fatoni menambahkan, Gus Dur telah memberi contoh bagaimana menghormati non Muslim dengan baik. Sebab, saling menghormati itu adalah wilayah universal, sehingga anjuran untuk hormat-menghormati itu berlaku untuk semua manusia, termasuk non Muslim. Bahkan Gus Dur sendiri menjalin hubungan dengan Israel meski hal itu menjadi kontroversial.
“Tapi intinya adalah menjalin hubungan baik dengan siapapun, dan itu memang dianjurkan,” jelasnya.
Di bagian lain, Fatoni mengajak warga Nahdliyin untuk mengamalkan nilai-nilai Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) secara intensif. Dengan begitu, maka sifat moderat akan muncul, dan dharapkan mampu menghadapi gempuran paham Islam transnasional.
Sementara itu, Koordinator Kajian dan Diskusi Nahdlatul Ulama Westren Australi, Ridwan al-Makassary, mengimbau Nahdhiyin untuk rajin turun ke masjid guna meramaikan masjid dengan kegiatan keagamaan (INU). Namun pada yang saat bersamaan Nahdliyin juga harus aktif di media sosial, meramaikan diskursus yang moderat agar tidak didomiansi oleh ide-ide golongan Islam transnasional yang cenderung mengusung bendera khilafah.
“Pemikiran yang disampaikan Pak Fathoni sangat relevan untuk menjaga keberlangsungan Islam yang moderat baik di Indonesia maupun di Australia,” ucapnya dalam dikusi yang dimoderatori oleh ketua NU Perth, Dody Adibrata itu. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
3
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
4
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
5
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
6
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
Terkini
Lihat Semua