Internasional

Geliat Dakwah dan Ziarah di Negeri Singa

NU Online  ·  Kamis, 4 Januari 2018 | 05:00 WIB

Singapura, NU Online
Sebagai Negeri Kapitalis murni, Singapura merupakan negara kota dengan pelabuhan tersibuk di dunia.  Singapura menjadikan agama sebagai urusan kesekian dalam tata hidup masyarakatnya.  

Kendati demikian, Singapura tetap menyisakan ruang bagi kehidupan keagamaan. Sungguhpun urusan ini sedemikian prifat, namun tetap menyisakan partisipasi publik dalam kehidupan keagamaan.  

Kenyataan ini setidaknya kita temukan di makam Habib Noh. Di situs yang terletak di samping Masjid Mohammad Sholeh Jalan Palmer ini, kita akan dengan sangat mudah mendapati sesama masyarakat saling berinteraksi di luar transaksi ekonomi. 

Ada banyak orang yang datang dengan membawa buah tangan untuk dibagikan kepada orang-orang lain secara cuma-cuma. Kadang buah tangan itu diberikan sendiri secara langsung kepada orang lain, namun lebih sering diberikan melalui petugas (semacam juru kunci) makam Habib Noh kepada masyarakat. 

Salah seorang staf pengurus Masjid Mohammad Shaleh, Khoiruddin mengatakan kepada NU Online, Kamis (4/1), banyak sekali unsur masyarakat yang terlibat dalam donasi kegiatan keislaman di Singapura, khususnya di Masjid Muhammad Sholeh ini.  

"Selain terlibat dalam donasi, masyarakat juga cukup antusias untuk mengikuti kegiatan dakwah dan pengajian di sini," tutur Khoiruddin. (Syaifullah Amin/Kendi Setiawan)