Internasional

Dubes Saudi Bantah Warga Palestina Dilarang Berhaji

NU Online  Ā·  Selasa, 13 November 2018 | 11:15 WIB

Dubes Saudi Bantah Warga Palestina Dilarang Berhaji

Ilustrasi haji: news.at

Jakarta, NU Online
Duta Besar Arab Saudi untuk RI Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi menegaskan, berita yang menyatakan kalau Kerajaan Arab Saudi melarang warga Palestina berhaji dan umrah adalah tidak benar dan tidak berdasar.

ā€œSebenarnya berita ini tidak benar dan tak ada keabsahannya karena diambil sumber yang tidak benar. Rumor yang kami maksud adalah pelarangan sebanyak satu juta warga Palestina untuk melaksanakan haji ke Mekah,ā€ kata Osama melalui penerjemah resmi dalam konferensi pers di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/11), dilansir lama detikcom.

Osama bahkan menyebut kalau isu tersebut adalah hoaks karena disebarkan oleh media yang tidak kredibel. Ia sekali lagi menyatakan kalau Saudi tidak pernah menghalang-halangi warga Palestina untuk menunaikan haji di Makkah.Ā Ā 


Pada Kamis (8/11) lalu, Middle East Monitor, sebuah media yang berbasis di Inggris, melaporkan kalau Saudi mengeluarkan sebuah kebijakan baru yaitu menghentikan penerbitan visa haji dan umrah bagi warga Palestina di Yordania, Lebanon, Yerusalem Timur, dan Israel.Ā 

Kebijakan ini disebut akan berdampak terhadap sekitar 2,94 juta warga Palestina yang tersebar di Yordania, Lebanon, Yerusalem Timur, dan Israel. Tanpa memiliki visa tersebut, mereka dipastikan tidak bisa masuk ke Makkah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah.

Dalam pemberitaannya tersebut, Middle East Monitor mengutip sebuah sumber dari Yordania yang menyebutkan kalau kebijakan baru ini adalah bagian dari perjanjian bilateral antara Saudi dengan Israel untuk menghapus identitas warga Palestina dan menghilangkan hak mereka untuk kembali ke Palestina. Yordania dan negara sekitar dipaksa untuk melakukan naturalisasi terhadap para pengungsi Palestina.

ā€œArab Saudi menekan Yordania untuk naturalisasi para pengungsi Palestina di Yordania, Yerusalem Timur, dan sekarang pengungsi Palestina di Israel. Hal yang sama bisa terjadi di Lebanon. Kemudian, Anda tidak akan memiliki masalah pengungsi Palestina,ā€ jelas sumber tersebut. (Red: Muchlishon)