Dituduh Pro Pemberontak, Hunian Sipil Suriah Dihancurkan
NU Online · Jumat, 31 Januari 2014 | 21:06 WIB
Jakarta, NU Online
Organisasi hak asasi manusia Human Rights Watch menuduh pemerintah Suriah membumihanguskan ribuan rumah warga sipil, sebagi hukuman karena dianggap mendukung pemberontakan melawan Presiden Assad.
<>
Human Rights Watch menerbitkan foto-foto satelit sebelum dan penghancuran permukiman di Damaskus dan Hama, yang diperkirakan sebagai basis pemberontak, sebagaimana dilaporkan oleh BBC Indonesia.
Organisasi HAM ini mengatakan penghancuran rumah-rumah warga, termasuk gedung apartemen bertingkat delapan, menggunakan bahan peledak dan alat-alat berat seperti buldoser.
Human Rights Watch mengatakan penghancuran rumah-rumah tersebut di bawah pengawasan militer.
Kawasan yang dihancurkan pada 2012 dan 2013 ini setara dengan luas dua lapangan sepak bola.
Human Rights Watch mengatakan penghancuran dengan sengaja dan hukuman kolektif seperti ini masuk kategori kejahatan perang.
"Membumihanguskan seluruh perkampungan atau permukiman warga sipil bukan taktik perang yang sah," kata Ole Solvang, peneliti Human Rights Watch.
"Penghancuran rumah-rumah warga secara sengaja ini menambah panjang kejahatan perang yang dilakukan pemerintah Suriah," kata Solvang.
Pemerintah Suriah mengatakan penghancuran dilakukan untuk memindahkan bangunan-bangunan ilegal.
Human Rights Watch tidak menerima alasan ini karena bangunan-bangunan ilegal di distrik-distrik yang propemerintah tidak dihancurkan. (mukafi niam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua