Internasional

Di Tengah Covid-19, 100 Masjid di Jerman-Belanda Diizinkan Kumandangkan Azan

Rab, 8 April 2020 | 13:15 WIB

Di Tengah Covid-19, 100 Masjid di Jerman-Belanda Diizinkan Kumandangkan Azan

Selama ini azan dengan pengeras suara adalah sesuatu yang dilarang di Jerman, kecuali pada acara-acara tertentu. (Ilustrasi Masjid: NU Online/Suwitno)

Berlin, NU Online
Hampir 100 masjid di Jerman dan Belanda mengumandangkan azan dengan menggunakan pengeras suara pada Jumat lalu. Langkah ini sebagai tanda dukungan bagi komunitas Muslim di tengah pandemi virus corona (Covid-19). 

Azan tersebut dikumandangkan di masjid-masjid milik salah satu asosiasi Muslim-Turki terbesar di Jerman, Turki-Muslim DITIB dan Islamic National National View (IGMG). Mereka mengumandangkan azan ketika waktu Shalat Ashar tiba, dan juga menguatkan semangat komunitas Muslim di sekitarnya dalam menghadapi virus corona.

Seorang perwakilan DITIB di Essen, Jerman, Fahrettin Alptekin, mengatakan, seruan azan bisa didengar di lebih dari 50 masjid setempat. Menurutnya, azan dengan pengeras suara dilarang kecuali ada acara khusus. Namun karena untuk mendukung dan membangun semangat spiritual komunitas Muslim di tengah pandemi virus corona, mereka diizinkan untuk azan dengan pengeras suara.

"Panggilan azan bisa didengar dari 50 masjid lokal yang ada. Selama ini azan telah dilarang berkumandang menggunakan pengeras suara, kecuali pada acara-acara khusus," kata Alptekin, diberitakan kantor berita Anadolu.

Selama ini azan dengan pengeras suara adalah sesuatu yang dilarang di Jerman, kecuali pada acara-acara tertentu. Hal ini sesuai dengan putusan pengadilan Jerman pada Februari 2018 lalu yang meminta masjid berhenti mengumandangkan azan dengan pengeras suara. Putusan itu didasarkan pada keluhan sepasang warga Kristen—yang tinggal sekitar satu kilometer dari satu masjid—yang menganggap azan dengan pengeras suara telah melanggar hak beragama mereka. Namun pihak masjid masih bisa mengajukan izin. 

Hal yang sama juga terjadi Belanda. Di sana, otoritas Belanda mengizinkan azan dikumandangkan dengan pengeras suara. Hal ini merupakan aksi solidaritas untuk membangun semangat komunitas Muslim di tengah pandemi virus corona.

Jerman dan Belanda merupakan salah dua di antara negara-negara yang terdampak virus corona. Merujuk data worldometers, ada 107.663 kasus virus corona di Jerman (2.016 meninggal dan 36,081 sembuh). Sementara di Belanda ada 20.549 kasus virus corona (2.248 meninggal dan 250 sembuh).  

Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan