Internasional

Buntut Kasus Jamal Khashoggi, Konjen Dicopot Hingga Boikot Konferensi Investasi di Saudi

NU Online  ·  Jumat, 19 Oktober 2018 | 16:00 WIB

Riyadh, NU Online
Konsul Jenderal Arab Saudi di Istanbul Turki Muhammad al-Otaibi dicopot dari jabatannya. Rencananya, ia juga akan diselidiki dan dimintai keterangan perihal hilangnya jurnalis asal Saudi, Jamal Khashoggi (59), yang hilang di Konsulat Saudi di Istanbul Turki pada 2 Oktober lalu.

Pencopotan al-Otaibi tersebut diberitakan oleh surat kabar daring Saudi, Sabq, sebagaimana dilaporkan media Turki, Hurriyet Daily, Kamis (18/10). Al-Otaibi dicopot saat dia tengah berada di Saudi. Namun, Sabq tidak melaporkan pelanggaran apa yang telah dilakukan al-Otaibi sehingga ia harus diperiksa. 

Pada Rabu (17/10), pihak kepolisian Turki menggeledah rumah dinas Konsulat Jenderal (Konsul) Saudi Muhammad al-Otaibi. Namun sayang, sang pejabat tidak ada di kediamannya karena ia telah meninggalkan turki dan terbang ke Saudi. 

Meski demikian, pihak kepolisian Turki terus melakukan penggeledahan, termasuk ke gedung Konsulat yang sudah berlangsung dua kali. Dikutip AFP, Rabu (17/10), Konsul al-Otaibi terbang ke Riyadh menggunakan penerbangan Saudi pada Selasa, (16/10). 

Al-Otaibi diduga ikut terlibat dalam kasus hilangnya Jamal Khashoggi. Usai memasuki gedung Konsulat, Jamal Khashoggi dipukuli dan jenazahnya dibawa ke ruangan al-Otaiby untuk dimutilasi. Dilaporkan media lokal Turki, Yeni Safak, terdengar suara al-Otaibi di dalam rekaman audio yang diduga pihak Turki sebagai ‘kunci’ kasus Jamal Khashoggi.

Sebelumnya, Kepala HAM PBB Michelle Bachelet menyerukan untuk mencabut kekebalan diplomatik para pejabat Konsulat yang mungkin terlibat dalam kasus hilangnya Jamal Khashoggi.

“Mengingat keseriusan situasi seputar hilangnya (Jamal) Khashoggi, saya percaya bahwa kekebalan hukum atau kekebalan tempat bersangkutan dan pejabat-pejabat yang dianugerahkan oleh perjanjian seperti Konvensi Wina tahun 1963 tentang Hubungan Konsuler harus dicabut segera,” kata Bachelet dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Selasa (16/10).

Tidak hanya pencopotan konjen Saudi, buntut dari kasus hilangnya Jamal Khashoggi juga merambah ke ranah lain.  Para bos perusahaan besar dan pejabat asing secara berjamaah membatalkan keikutsertaannya dalam acara konferensi investasi yang akan digelar di Riyadh Arab Saudi pekan depan, 23-25 Oktober.

Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde misalnya. Ia mengumumkan tidak akan hadir dalam acara konferensi tersebut.

Selain itu, ada Menteri Perekonomian Prancis Bruno Le Maire yang secara tegas menyatakan tidak akan menghadiri agenda tersebut. Alasannya jelas, yaitu kasus hilangnya Jamal Khashoggi. Bagi Le Maire, kasus Jamal Khashoggi adalah kasus yang sangat serius.

“Saya tak akan pergi ke Riyadh pekan depan," tegasnya pada saluran televisi Prancis, Public Senat TV, dilansir Press TV, Kamis (18/10).

Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin mengaku masih bingung, apakah akan menghadiri acara tersebut atau tidak. Ia mengatakan, keputusannya –perihal hadir atau tidaknya ke Saudi- akan dibuat setelah kunjungan Menlu AS Mike Pompeo ke Saudi dan Turki untuk menyelidiki kasus Jamal Khashoggi.

Sementara, para bos perusahaan besar juga banyak yang memboikot dan tidak menghadiri agenda konferensi Saudi tersebut. Sebagaimana diberitakan AFP, Kamis (18/10), para bos perusahaan besar yang tidak hadir diantaranya CEO MasterCard Ajay Banga, bos HSBC John Flint, dan CEO Credit Suisse Tidjane Thiam. 

Kemudian ada CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon, CEO London Stock Exchange David Schwimmer, bos BNP Paribas Jean Lemierre, CEO Uber Dara Khosrowshahi, bos Ford Bill Ford, dan miliarder Inggris Richard Branson. 

Tidak hanya para bos dan pejabat, beberapa media internasional seperti The New York Times, CNBC dan Financial Times, CNN, Bloomberg, dan The Economist yang memboikot agenda konferensi tersebut. Mereka menarik eksekutif atau jurnalisnya yang seharusnya bertugas di acara tersebut.

Jamal Khashoggi, seorang jurnalis asal Arab Saudi, tiba-tiba saja hilang ketika berkunjung ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki pada Selasa (2/10) lalu. Ia sengaja mendatangi kantor perwakilan Saudi di Turki tersebut untuk mengurus dokumen pernikahannya dengan Hatice, tunangannya asal Turki. Hingga hari ini, apa yang sebetulnya terjadi pada Jamal Khashoggi masih menjadi misteri. (Red: Muchlishon)