Amsterdam, NU Online
Belanda telah menyetujui larangan mengenakan burqa dan niqab di sejumlah tempat umum. Burqa diartikan sebagai pakaian yang menutupi seluruh wajah dan tubuh, demikian pula niqab dengan perbedaan mata yang masih terlihat.
Dikutip dari The Independent, larangan tersebut berlaku antara lain di transportasi umum, lembaga pendidikan, institusi kesehatan seperti rumah sakit, dan gedung pemerintah.
Hal ini tak berlaku untuk jilbab yang hanya menutupi rambut perempuan. Pelarangan juga tidak berlaku pada pengenaan burqa dan niqab di jalan umum, meskipun polisi masih berhak meminta individu untuk melepas cadar untuk keperluan identifikasi.
Kebijakan itu resmi disepakati dalam sidang parlemen Belanda melalui pemungutan suara.
Pemerintah Belanda mengklaim, orang akan tetap memiliki kebebasan penuh tentang cara berpakaian, kecuali dalam situasi yang memang membutuhkan kontak wajah secara penuh seperti dalam pendidikan dan kesehatan.
Politisi sayap kanan dari Partai Kebebasan, yang terkenal anti-Islam, Geert Wilders, mengklaim perkembangan kebijakan ini sebagai kemenangan besar, sementara senator Marjolein Faber-Van de Klashorst menyebutnya sebagai “hari bersejarah karena ini adalah langkah pertama untuk mendeislamisasi Belanda.”
"Ini adalah langkah pertama dan langkah selanjutnya adalah menutup semua masjid di Belanda," katanya sebagaimana dilaporkan The Independent, Selasa kemarin.
Pemerintah setempat menegaskan bahwa hukum Belanda "netral agama" dan tidak berbeda jauh dari kebijakan larangan di negara-negara tetangga seperti Prancis dan Belgia.
Pemerintah Belanda terus berupaya melarang penggunaan burqa dan niqab meskipun penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengenakan pakaian tersebut hanya berjumlah ratusan.
Larangan itu juga mencakup masker ski dan helm teropong.
Annelies Moors, profesor Antropologi dan Sosiologi di Universitas Amsterdam berpendapat, larangan tersebut sebenarnya nyaris total lantaran ruang yang masih tersedia bagi pengguna cadar tinggal dua, yakni jalanan dan sektor privat.
"Ini benar-benar tidak proporsional dan satu-satunya efeknya adalah bahwa banyak dari perempuan ini akan tinggal di rumah lebih banyak lagi," kata Senator Green Party Ruard Ganzevoort.
“Mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk pergi ke sekolah. Mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk belajar berenang, dan semua hal itu,” tambahnya. (Red: Mahbib)