Internasional

Beginilah Peringatan Malam Nisfu Syaban di Turki

Sab, 13 Mei 2017 | 08:27 WIB

Istambul, NU Online 
Turki merupakan negara elok di antara benua Eropa dan Asia. Selat Bosphorus terbentang membelah daratan Turki menjadi dua. 
 
Turki berpenduduk mayoritas Muslim Sunni, tetapi diperkirakan seperlima dari 78 juta penduduknya pengikut Alevi, salah satu aliran Syiah, Sufi, dan tradisi Anatolia. Turki juga memiliki 100.000 warga beragama Kristen dan 17.000 Yahudi.

Seperti di negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, masyarakat Turki juga memperingati hari-hari khusus umat Islam. Salah satunya adalah Nisfu Syaban atau lebih dikenal di Turki sebagai Berat Kandili.

Berat kandili diperingati setiap tanggal 15 bulan Syaban. Masyarakat Turki biasanya melewati malam tersebut dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, mendirikan shalat sunnah dan berdoa. Karena masyarakat Turki yakin, salah satu malam yang ketika kita berdoa tak akan ditolak adalah malam Berat Kandili.

Masyarakat di seluruh kota memperingati malam ini dengan meriah. Di kota Şanlıurfa, masyarakat ramai-ramai pergi ke Masjid di kompleks Balıklıgöl. Balıklıgöl merupakan kawasan yang dipercaya menjadi tempat di mana Nabi Ibrahim dilemparkan ke api. 

Banyak masyarakat yang tinggal di sekitar Şanlıurfa berbondong-bondong menziarahi makam Nabi Ibrahim. Makam itu terletak di sebuah gua tak jauh dari Balıklıgöl.

Seperti berita yang dilansir Anadolu Agency, peringatan malam Berat Kandili juga dilakukan oleh warga negara Suriah yang tinggal di tenda-tenda di kawasan Akçakale. 

Pejabat pemerintah Akçakale, Selçuk Yoksunkaya dalam sambutannya berharap warga Suriah bisa merayakan Berat Kandili  selanjutnya di negara mereka.

Tak hanya di Şanlıurfa, peringatan malam Berat Kandili juga dilaksanakan di masjid Mimar Sinan Cami (Edirne), Gaziantep, dan Malatya.Di Edirne perayaan malam Berat Kandili dipusatkan di masjid Mimar Sinan Cami. 

Anda tahu siapa Mimar Sinan? Mimar Sinan adalah arsitek tercerdas yang pernah dimiliki sejarah Islam. Ia hidup pada masa Dinasti Usmani. 

Ia hidup pada masa 3 sultan berturut-turut; Sultan Sulaiman, Sultan Salim 2, dan Sultan Murat 3. Di bawah pengawasan sultan-sultan tersebut, tercatat sepanjang hidupnya ia telah membangun 374 bangunan yang berada di wilayah kekuasaan Usmani meliputi: 92 masjid jami, 52 masjid kecil, 55 madrasah, 7 darul quran, 20 kuburan, 17 dapur umum, 3 rumah sakit , 6 sistem irigasi, 10 jembatan, 20 kervansaray (kamp militer yang berada di rute perjalanan para pedagang), 36 istana, 8 gudang bawah tanah dan 48 tempat pemandian air panas.

Masyarakat yang memenuhi masjid Mimar Sinan memanjatkan doa dan membaca Maulid. Hal tersebut menciptakan atmosfer maknawi sangat dirasakan di masjid itu. 

Di kota Gaziantep, Malatya, Kahramanmaraş dan Kilis masyarakat memenuhi masjid-masjid. Saking penuhnya jamaah, masyarakat sekitar masjid menyediakan sajadah di halaman masjid. Selain itu mereka juga menyediakan penganan seperti susu, cokelat, dan permen.

Di Bursa, perayaan Berat Kandili dipusatkan di masjid Ulu Cami, masjid peninggalan kesultanan Seljuk. Di kota Eskişehir, perayaan juga berlangsung khidmat, setelah melaksanakan shalat sunnah, beberapa jamaah membagikan lokum dan gül suyu.

Perayaan Berat kandili hampir dilaksanakan di seluruh kota di Turki. Berat menurut bahasa berarti bersih dari dosa.Di Istanbul banyak jamaah yang berziarah ke makam sahabat nabi Eyüb Sultan.

Setiap hari raya atau kandil, biasanya masyarakat Turki menyiapkan Kandil Simidi, penganan yang dibuat khusus saat hari raya. Simit biasa disajikan untuk sarapan, namun saat hari raya ada simit khusus yang dibuat. Bentuknya menyerupai donat, yang berlubang tengahnya. Simit memiliki rasa gurih.

Berat kandili diperingati setiap tanggal 15 bulan Syaban. Berat Kandili merupakan penanda datangnya bulan Ramadhan. Turki merupakan negara berbentuk republik berpaham sekuler, namun peringatan hari besar Islam masih sangat lekat di hati masyarakatnya. Red: Mukafi Niam