Internasional

Begini Kronologi Pencarian TKI Qibtiyah di Riyadh Arab Saudi

Sab, 21 April 2018 | 01:00 WIB

Begini Kronologi Pencarian TKI Qibtiyah di Riyadh Arab Saudi

ilustrasi tempo.co

Riyadh, NU Online
Sebagaimana yang pernah viral di Media Sosial Indonesia tanggal 9 Maret 2018 tentang seorang WNI yang bekerja di Arab Saudi selama 40 tahun dan tidak pernah ada komunikasi dengan keluarga di Indonesia, maka KBRI Riyadh langsung merespon dan melakukan pengecekan di database KBRI dan nama tersebut tidak ditemukan. 

Hal ini dipastikan bahwa Nenek Qibtiyah, sejak datang ke Arab Saudi tidak pernah mengajukan perpanjangan paspor sehingga iqomah (izin tinggal di Saudi) juga tidak terdeteksi, sebagaimana dikutip pada laman facebook Agus Maftuh Dubes RI untuk Arab Saudi.

Pelacakan pun dilakukan KBRI dengan menghubungi majikan (kafil) dan saudara-saudaranya untuk mencari titik terang keberadaan Nenek Qibtiyah tersebut. Dan selanjutnya KBRI menemukan data bahwa Qibtiyah bekerja di rumah Nourah Mohammed al-Daerim di kota Riyadh.

Keberadaan Qibtiyah mulai ada titik terang ketika KBRI Riyadh berhasil mendapatkan nomor kontak kakak kandung majikan Qibtiyah bernama Abdulaziz Mohammed al-Daerim. 

Tim Perlindungan WNI KBRI langsung intensif melakukan penelusuran dengan menghubungi WNI yang pernah berinteraksi dengan Qibtiyah Jumanah dan salah satunya adalah Niayah binti Kasimin yang bekerja di kakak majikan Qibtiyah. 

Niayah, WNI asal Malang ini menjadi sumber informasi strategis tentang keberadaan Qibtiyah. Majikan dan saudaranya setelah mengetahui bahwa KBRI melakukan pelacakan intensif terhadap Qibtiyah, mereka berusaha untuk menghambat dan tidak koperatif dengan memberikan informasi menyesatkan kepada Tim KBRI bahwa Qibtiyah sudah dipulangkan ke Indonesia 3 bulan yang lalu. 

Tanggal 14 Maret 2018 KBRI Riyadh mengirimkan nota diplomatik ke Kemenlu Arab Saudi untuk meminta bantuan dalam menelusuri keberadaan Qibtiyah. Usaha ini belum membuahkan hasil sehingga pada tanggal 27 Maret 2018 sebagai pelayan rakyat, Agus Maftuh menulis surat khusus kepada Gubernur Riyadh, Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud yang juga keponakan Raja Salman bin Abdulaziz untuk meminta bantuan pencarian Qibtiyah.

Gubernur Riyadh memerintahkan semua instansi di bawahnya untuk membantu KBRI Riyadh dalam menemukan Nenek Qibtiyah. Dan akhirnya pada tanggal 18 April 2018, Nenek Asal Bondowoso ini bisa ditemukan dan dijemput Tim Pelayanan WNI KBRI Riyadh untuk diproses hak-haknya dan kepulangannya ke Indonesia. (Red: Muiz)