Internasional

Bahtsul Masail Perdana di Belanda Bahas Talfiq

NU Online  ·  Jumat, 3 Juli 2015 | 18:03 WIB

Maroko, NU Online
Forum bahtsul masa'il perdana dari dua episode yang digagas Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda berjalan dengan lancar. Forum ini mencoba menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat muslim di Eropa, khususnya beribadah dengan panduan lebih dari satu madzhab (talfiq).
<>
Forum ini terselenggara atas kerja sama PCINU Belanda dan Persatuan Pemuda Masyarakat Eropa Al-Ikhlash Amsterdam (PPME) di aula PPME Al-Ikhlash, Saaftingestraat 312, Amsterdam, Sabtu (27/6) sore.

Pertemuan ini bertujuan memberikan gambaran bagi masyarakat Belanda akan adanya bahtsul masail sebagai tradisi NU. Dengan begitu, masyarakat di sana mengerti bahwa pengambilan sebuah hukum syar'i melalui proses yang ketat, didasarkan pada referensi-referensi yang valid dari Imam-imam madzhab, dan bisa dipertanggungjawabkan. 

Selain membahas talfiq, forum ini juga membahas hukum pelaksanaan ajaran Aswaja di negeri Belanda. Forum ini dipimpin Rais Syuriyah PCINU Belanda KH Nur Hasyim Subadi. Sementara pesertanya adalah sesepuh dan pengurus PCINU Belanda yang pernah belajar di Mesir, Arab Saudi, dan Irak.Tampak hadir meramaikan kegiatan ini para mahasiswa program master dan doktoral yang berlatar belakang NU dari beberapa universitas di Belanda. Sebagai pembanding, PCINU Belanda menghadirkan dua orang pengurus PCINU Maroko, ustadz Muhammad Mahludi Bahran dan ustadz Azhari Maulana.

“Kegiatan bahtsul masa'il ini benar-benar mendapat apresiasi dari masyarakat muslim di Belanda khususnya Amsterdam. Karena, mereka terlibat secara langsung dan menyaksikan kegiatan dari awal hingga akhir,” kata Mahludi Bahran, delegasi PCINU Maroko.

Sementara Pimpinan PPME Al-Ikhlash Amsterdam Hansyah Iskandar Putra mendukung kegiatan bahtsul masa'il ini. Kegiatan ini merupakan baru pertama kalinya ulama-ulama Islam Nusantara yang tinggal di Belanda membahas dan menentukan hukum atas masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Islam di Belanda.

Katib Syuriyah PCINU Belanda Mohamad Shohibuddin mengabarkan, bahtsul masail kedua akan diadakan pada Sabtu (11/7) mendatang. Pertemuan kedua nanti, akan dibahas waktu puasa dan shalat di wilayah yang siang harinya amat panjang.

Insya Allah, selain alim ulama di Belanda, musyawirin juga berasal dari beberapa PCINU yang akan bergabung melalui fasilitas teleconference. Beberapa PCINU dan nahdliyyin yang sudah mau gabung untuk teleconference berasal dari Swedia, Jerman, Belgia, UK, USA, Maroko, dan Turki.” (Kusnadi/Alhafiz K)