Arab Saudi Dilaporkan Menangkap Dua Ulama Ternama
NU Online · Selasa, 8 September 2020 | 06:45 WIB

Syekh Abdullah Basfar. ulama dan juga seorang qari yang ditangkap Otoritas Arab Saudi. (Foto: media sosial via Middle East Monitor)
A Muchlishon Rochmat
Penulis
Riyadh, NU Online
Otoritas Arab Saudi dilaporkan telah menangkap Syekh Abdullah Basfar dan dan Syekh Saud al-Funaisan baru-baru ini. Syekh Abdullah Basfar adalah ulama yang juga salah seorang qari (pembaca Al-Qur’an) ternama di dunia Islam.
Dalam akun Twitternya, Prisoners of Conscience, sebagaimana juga diberitakan Middle East Monitor, Sabtu (5/9), Syekh Basfar ditahan otoritas Saudi sejak Agustus lalu. Kendati demikian, tidak ada penjelasan bagaimana dan mengapa dia ditangkap.
“Kami mengonfirmasi penangkapan Syekh Dr Abdullah Basfar sejak Agustus 2020," demikian tulis akun Twitter Prisoners of Conscience, Jumat (4/9).
Sebagai informasi, Syekh Basfar adalah seorang profesor di Departemen Studi Syariah dan Islam di Universitas King Abdul Aziz Jeddah. Dia juga tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Organisasi Kitab dan Sunnah Dunia.
Beberapa bulan sebelumnya, Otoritas Saudi juga dikabarkan menangkap Syekh Saud al-Funaisan. Masih berdasarkan sumber yang sama, Syekh Saudi ditangkap ada Maret lalu. Sama seperti Syekh Basfar, tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai alasan penahanan Syekh Saud.
“Kami mengonfirmasi penahanan Syekh Saud al-Funaisan sejak Maret 2020,” tulis akun Twitter Prisoners of Conscience.
Syekh Saud adalah seorang profesor di Universitas Al-Imam Riyadh. Dia pernah menduduki jabatan dekan di kampusnya itu.
Langkah itu memicu pro-kontra di wilayah Kerajaan. Sebagian orang memuji penahanan itu dan menyebutnya sebagai bagian dari tindakan keras terhadap ekstremisme di Kerajaan. Hal itu disebut sesuai dengan rencana Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) yang ingin menghapus identitas agama Saudi.
Sebagian lainnya mengungkapkan kemarahannya atas penahanan tersebut di media sosial. Seorang warganet Saudi menyesalkan penahanan tersebut. “Elite yang kami butuhkan berada di dalam penjara,” katanya.
Sementara warganet lainnya menyebut, penangkapan tersebut merupakan kampanye untuk menyingkirkan Islam. Dia membandingkan penahanan ulama tersebut dengan orang yang melakukan korupsi tetapi masih bebas.
“Ulama kami ditangkap secara berwenang-wenang, sementara orang-orang sepele menikmati kebebasan dan menyebarkan korupsi di negeri ini. Ini adalah kampanye terbuka untuk menyingkirkan Islam dan menyebarkan kejahatan di tanah Haramin,” kata seorang warganet di Twitter, dilansir laman Rai al-Youm.
Sejak diangkat menjadi Putra Mahkota Saudi pada 2017, Mohammed bin Salman melakukan sejumlah langkah radikal dan kontroversial di tubuh Kerajaan. Salah satunya adalah menangkap ulama, aktivis dunia maya, jurnalis, dan akademisi yang mengkritik bagaimana dia memerintah Kerajaan.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua