Internasional

Ali Al-Olayani Dilarang Tampil di TV Usai Kritik Pemerintah Saudi

NU Online  ·  Selasa, 11 Desember 2018 | 13:00 WIB

Ali Al-Olayani Dilarang Tampil di TV Usai Kritik Pemerintah Saudi

Foto: al-Weeam via The New Arab

Riyadh, NU Online
Ali al-Olayani, seorang presenter acara televisi Maali al-Muwatin (Warga yang Terhormat) dipaksa untuk keluar dari program yang dibawakannya itu setelah dinilai terlalu kritis terhadap pemerintah Saudi. Larangan itu diumumumkan pada Ahad (9/12) lalu. 

Sebagaimana diberitakan The New Arab, Senin (10/12), al-Olayani dinilai telah beberapa kali menyatakan penghinaan atas kesalahan manajemen yang dilakukan pemerintah Saudi. Seperti diketahui, melayangkan kritik seperti itu adalah ‘suatu hal berbahaya’ di Kerajaan Saudi.

Sebetulnya acara yang dibawakan al-Olayani tersebut tayang setiap hari dengan durasi 60 menit. Maali al-Muwatin tayang di MBC1, salah satu stasiun televisi Saudi yang berpusat di Dubai. 

Program televisi Maali al-Muwatin yang dibawakan al-Olayani membicarakan tentang masalah-masalah sosial yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Saudi sehari-hari seperti pengangguran, pendidikan, keluarga, kemiskinan, obat-obatan, agama dan urusan lainnya.

Sementara itu, laporan dari surat kabar berbahasa Arab al-Weeam, sebagaimana dikutip laman presstv.com, komentar-komentar al-Olayani di acara tersebut telah mengecewakan para pemirsa. Kemudian mereka menuntut kepada pihak stasiun terkait untuk melarang al-Olayani membawakan acara itu lagi.

Sebagaimana diketahui, larangan kepada Olayani itu terjadi di tengah-tengah tindakan keras pemerintah Saudi terhadap kebebasan berbicara. Sikap keras Saudi tersebut telah mengakibatkan para aktivis, akademisi, wartawan, bahkan hingga tokoh agama, ditahan, disiksa, dan bahkan dibunuh.    

Yang terbaru dan yang menjadi perhatian dunia adalah kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Jurnalis asal Saudi yang sangat vokal mengkritik kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Kerajaan. Ia dibunuh di gedung Konsulat Saudi di Istanbul Turki pada 2 Oktober lalu.

Mulanya, Saudi menyanggah tuduhan kalau Jamal Khashoggi dibunuh. Namun kemudian, Saudi mengakui terjadinya kasus pembunuhan Khashoggi. (Red: Muchlishon)