Agama di Swedia Sangat Personal, Dubes Indonesia Tak Pernah Alami Islamofobia
NU Online Ā· Selasa, 4 Juli 2023 | 02:00 WIB

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Kerajaan Swedia merangkap Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo. (Foto: kemlu.go.id)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Pembakaran Al-Qurāan di Swedia kembali terjadi. Setelah pernah terjadi pada Januari 2023 lalu oleh seorang politisi sayap kanan, kali ini peristiwa tersebut terjadi di dekat Masjid Raya Stockholm dan di momen Idul Adha 1444 H, pada Rabu (28/6/2023). Pelakunya seorang imigran asal Irak bernama Salwan Momika. Insiden ini tentu saja menuai berbagai protes keras, tak terkecuali di Indonesia.
Meskipun demikian, agama di Swedia ini menjadi hal yang sangat pribadi bagi setiap orangnya. Karenanya, saat ditanya perihal islamofobia atau rasialisme, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Kerajaan Swedia merangkap Republik Latvia Kamapradipta Isnomo mengaku tidak mempunyai pengalaman tersebut, baik dalam memandang dirinya sebagai seorang Indonesia ataupun sebagai seorang Muslim.
āSaya tidak punya pengalaman satu pun perihal diskriminasi terhadap diri saya, baik sebagai Indonesia maupun Muslim yang tinggal di Swedia,ā katanya dalam tayangan video wawancara bersama SEA Today yang diunggah ulang akun Instagram @indonesiainstockholm pada Senin (3/7/2023).
āAlasannya agama ini sangat personal dan hal yang pribadi,ā lanjutnya.
Kamapradipta juga menyampaikan bahwa orang-orang di negara tersebut sangat jarang membicarakan perihal agama di ranah publik atau di mana saja. Hal ini mengingat agama masuk dalam ranah yang sangat privasi bagi mereka.
āJarang banget ada orang yang membicarakan agama di publik atau di manapun karena termasuk wilayah yang privat,ā katanya.
Oleh karena itu, ia kembali menegaskan bahwa secara pribadi tidak memiliki pengalaman sama sekali perihal rasisme, diskriminasi, atau pun islamofobia. āSaya tidak pernah mengalami rasisme karena saya sebagai Indonesia atau Muslim di sini,ā katanya.
Melalui keterangan pada video tersebut, Dubes Kamapradipta juga menyampaikan kecamannya atas peristiwa pembakaran dan perobekan Al-Qurāan itu. āIndonesia mengecam keras aksi provokatif pembakaran Al-Qurāan yang terjadi beberapa waktu lalu di depan Stockholm Central Mosque saat bertepatan dengan perayaan Idul Adha,ā tulis akun tersebut.
āKebebasan berekspresi harus pula menghormati nilai-nilai dan kepercayaan agama lain,ā lanjutnya.
Lebih lanjutnya, pihaknya juga mengimbau masyarakat Indonesia di negara tersebut agar tidak terprovokasi dengan tetap menaruh waspada atas keadaan sosial dan keamanan setempat.
āKami mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian tersebut,ā tulisnya.
āHarap tetap waspada terhadap situasi sosial dan keamanan saat ini,ā pungkasnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua