Ilmu Tauhid

Mukjizat Nabi Muhammad Dibanding Nabi Lainnya (3)

Sel, 24 Desember 2019 | 11:00 WIB

Mukjizat Nabi Muhammad Dibanding Nabi Lainnya (3)

Para nabi dikaruniai Allah kemampuan istimewa untuk menopang kesuksesan dakwah mereka.

Di antara mukjizat Nabi Musa alaihissalam adalah memancarnya mata air secara ajaib dari batu yang ia pukul dengan tongkatnya. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an dalam Surat al-Baqarah ayat 60 sebagai berikut:

 

وَإِذِ اسْتَسْقَى مُوسَى لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا ​​​​​​​عَشْرَةَ عَيْنًا

 

Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: Pukullah batu itu dengan tongkatmu!’ Lalu memancarlah darinya dua belas mata air.”

 

 

Mukjizat yang persis seperti ini tidak pernah terjadi di masa Rasulullah Muhammad tetapi yang lebih hebat justru terjadi beberapa kali, yakni peristiwa memancarnya mata air dari sela jari jemari tangan beliau. Imam al-Baihaqi menceritakan peristiwa memancarnya air dalam jumlah sangat banyak dari tangan beliau pada saat momen perdamaian Hudaibiyah tatkala lebih dari 1000 orang kaum Muslimin berbaiat setia kepada Rasulullah . Peristiwa ini diriwayatkan oleh sahabat Jabir. Selengkapnya sebagai berikut:

 

سَمِعْتُ سَالِمَ بْنَ أَبِي الْجَعْدِ، قَالَ: قُلْتُ لِجَابِرٍ: كَمْ كُنْتُمْ يَوْمَ الشَّجَرَةِ؟ قَالَ: كُنَّا أَلْفًا وَخَمْسَمِائَةٍ، وَذَكَرَ عَطَشًا أَصَابَهُمْ قَالَ: فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَاءٍ فِي تَوْرٍ فَوَضَعَ يَدَهُ فِيهُ فَجَعَلَ الْمَاءُ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ كَأَنَّهُ الْعُيُونُ، قَالَ: فَشَرِبْنَا وَوَسِعَنَا وَكَفَانَا قَالَ: قُلْتُ: كَمْ كَنْتُمْ؟ قَالَ لَوْ كُنَّا مِائَةَ أَلْفٍ كَفَانَا، كُنَّا أَلْفًا وَخَمْسَمِائَةٍ

 

“Hushain bin Abdirrahman berkata, Aku mendengar Salim bin Abi Al-Ja'd berkata: Aku bertanya kepada Jabir, kalian ada berapa orang di hari Syajarah (Hudaibiyah)? Dia berkata kami berjumlah 1.500 orang. Jabir kemudian bercerita tentang rasa haus yang menimpa mereka semua. Kemudian Rasulullah dibawakan air dalam suatu wadah lalu beliau meletakkan tangannya di dalam wadah itu lalu air memancar dari antara jari-jarinya seolah sumber mata air. Jabir berkata: Kemudian kami meminumnya dan itu mencukupi kami semua. Aku bertanya pada Jabir, kalian ada berapa orang? Ia menjawab seandainya kami 100.000 orang, maka akan cukup bagi kami semua tetapi saat itu kami berjumlah 1.500 orang” (al-Baihaqi, al-I’tiqâd, 272-273).

 

 

Kejadian munculnya air ajaib tersebut juga terjadi di lain waktu saat Nabi berada di Madinah. Ibnu Abbas bercerita bahwa saat itu muncul pancaran mata air dari jari-jari tangan beliau sehingga Bilal menyeru orang-orang yang ada saat itu untuk berwudhu dari air tersebut. Di saat Rasulullah dan para sahabat berada di daerah Quba', sahabat Anas menceritakan bahwa peristiwa yang sama juga terjadi sekali lagi sehingga ada kurang lebih 70 sampai 80 orang yang berwudhu memakai air yang memancar dari sela-sela jari beliau yang dimasukkan dalam sebuah wadah air (al-Baihaqi, al-I’tiqâd, 273)

 

Semua ini disaksikan begitu banyak orang sehingga menjadi mukjizat yang tak diragukan terjadinya. Mukjizat keluarnya air dari sela jari-jari tentu jauh lebih hebat daripada memancarnya air dari batu sebab memang lumrah air keluar dari celah bebatuan. Wallahu a’lam.

 

 

Ustadz Abdul Wahab Ahmad, Wakil Sekretaris PCNU Jember & Peneliti di Aswaja NU Center Jawa Timur