Opini

Sepenggal Makna Lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon Maulid Nabi di Lombok

Sen, 26 November 2018 | 15:30 WIB

Sepenggal Makna Lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon Maulid Nabi di Lombok

Nahdliyin Lombok Barat memperingati Maulid Nabi menyanyikan 'Indonesia Raya', Ahad (25/11).

Oleh Yusuf Tantowi

Nahdlatul Ulama (NU) itu unik, bisa mengabungkan antara visi nasionalis dan religius. Hal itu tergambar pada Maulid Nabi Muhammad Saw yang dirangkai dengan pelantikan 16 pengurus Ranting NU se-Kecamatan Lingsar dan pelantikan PC Lakpesdam NU Lombok Barat, Ahad (25/11).

Pada acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Assullamy, Desa Langko, Kecamatan, Lingsar, Lombok Barat asuhan TGH Jamhur, setelah pembukaan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubanul Wathon (Ya Lal Wathon).

Ini menurut saya cukup unik, jarang dan tidak lazim dilakukan di acara maulid di Pulau Lombok. Saya rasa praktik ini bukan kebetulan atau hanya ingin beda. Ini bagian dari bentuk kecerdasan menggabungkan antara gagasan nasionalis dan ruh agama yang menjadi aras gerakan dakwah NU.  

Menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam forum Maulidan memang tidak lazim dilakukan, tetapi ini punya maksud secara kontekstual melihat perkembangan bangsa. Ini juga penegasan bahwa paham nasionalis dan religius Islam tidak boleh dipertentangkan (dikotomi) dengan argumen-argumen sumir.

Pesantren sebagai bagian dari 'NU kecil' menjadikan Islam dan kebangsaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari iman, Hubbul wathon minal iman. Maka kalau semangat cinta Nabi dan bangsa terus dipupuk melalui berbagai tradisi kultural seperti itu, semangat cinta bangsa akan tetap tertanam dalam dada putra putri bangsa. Mereka tidak akan mudah ditarik-tarik mengikuti ideologi radikal yang menolak nasionalisme. Inilah cara orang NU menggabungkan semangat cinta bangsa, cinta Nabi dan cinta agama. 

Untuk itu bagi orang NU tradisi Maulid Nabi Muhammad Shollalhu Waalaihi Wassallam bukan saja cara merayakan kecintaan dan suka cita atas kelahiran  manusia mulia Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa misi agama Rahmatan Lil Alamin. Maka negara bangsa pun harus bisa memberikan pelayanan dan perlindungan kepada warganya, apa pun agama dan sukunya. Apa pun bentuk negara, mandatnya memberikan rahmat bagi sekalin penduduk alam (negara).

Selamat kepada semua Pengurus Cabang Lembaga Kajian dan Pengembangan Manusia Nahdlatul Ulama (PC Lakpesdam NU) Lombok Barat dan Pengurus Ranting NU se-Kecamatan Lingsar. Semoga menjadi wasilah amal perjuangan di dunia dan bekal di ahirat.

Penulis adalah warga NU di Lombok, aktif di Gusdurian NTB, relawan NU Peduli NTB. 

Terkait

Opini Lainnya

Lihat Semua