Doa

Doa Menghadapi Musuh dari KH Achmad Chalwani

Sen, 6 Desember 2021 | 09:30 WIB

Doa Menghadapi Musuh dari KH Achmad Chalwani

KH Achmad Chalwani adalah Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Gebang, Purworejo dan Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah. (Foto: dok. istimewa)

Dinamika dalam hidup ini kadang mengahruskan seseorang memiliki musuh. Meski perilaku dan hal yang dilakukan sudah benar, baik dan indah, terkadang ada saja orang yang tak suka dan lalu memusuhinya.

 

Lebih parah lagi, jika musuh itu nekat melakukan sesuatu sampai membahayakan keselamatan jiwa. Hal ini wajar, mengingat orang yang mushlih (mensalehkan orang lain) itu lebih berat tantangannya daripada pribadi yang shalih.


Terkait dengan hal ini, Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Achmad Chalwani membagikan doa untuk menghadapi musuh. (KH Achmad Chalwani, Risalah Doa dan Shalawat [Purworejo, KESAPP: 2021] Edisi VIII, Cet. 1, halaman 44).


Berikut adalah teks doanya, lengkap dengan bacaan latin dan terjemahnya.


حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ


Ḥasbunnallāh wa ni’mal wakīl ni’mal maulā wa ni’man nashīr.


Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung, dan sebaik-baik penolong kami.”


Doa di atas dibaca sehari 119 x (seratus sembilan belas kali) untuk menghadapi orang-orang yang tidak suka, orang yang memusuhi dan sebagainya. Jika musuhnya genting, dibaca 450 x (empat ratus lima puluh kali).


Sanad Ijazah dan Kemujaraban Doa

Mursyid Tarekat Qadiriyah/ Naqsyabandiyah itu mengaku mendapat ijazah dari almarhum KH Noer Muhammad Iskandar, yang merupakan seniornya ketika menjadi santri di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.


“Ternyata mujarab ijazah itu. Insyaallah hafal semua, dan sudah saya praktikkan,” ungkap Kiai Chalwani, ketika mengisi Maui’zhah Chasanah dalam Tabligh Akbar Haul ke-1 KH Noer Muhammad Iskandar di Komplek Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah, Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta, Jumat (3/12/2021) malam.


Dikisahkan, waktu itu ada seorang Kasi Urais di Kementerian Agama Purworejo (dulu bernama Departemen Agama) yang diancam hendak dibunuh. Memakai surat kaleng, ia mengancam: “Saya paham mobil kamu, sepeda motor kamu, rumah kamu, akan saya bunuh!”


“Ke rumah saya, (sambil) menangis. Saya bilang, ‘ini kamu baca tujuh malam: ‘Ḥasbunnallāh wa ni’mal wakīl ni’mal maulā wa ni’man nashīr,’” kata Kiai Chalwani, mengisahkan.


Baru dibaca tiga malam, orang yang mengancam mau membunuh itu justru meminta maaf dan minta disaksikan kepala desa.


Ada lagi, kisah kemujaraban ijazah doa di atas. Suatu ketika, setelah Asar, anggota DPD RI 2004-2009 itu ditelpon seseorang dari Kalimantan. Penelpon mengaku akan dikeroyok oleh sebanyak dua truk orang di malam itu.


“Tolong sampean baca ini bareng-bareng,” saran Pendiri STAI An-Nawawi tersebut. 


Setelah dibaca, dua truk orang itu benar-benar datang malam harinya. Tetapi bukannya mau mengeroyok, mereka malah justru langsung meminta damai.


Demikian doa untuk menghadapi musuh dan orang yang tidak menyukai kita. Semoga kita semua dijaga Allah SWT untuk tetap berada dalam shirāthal mustaqīm, yaitu jalan para nabi dan pengikutnya: orang-orang shalih dan mushlih terdahulu yang diberi nikmat kepadanya. Amin Allahumma Amin. (Ahmad Naufa Kh. F)