Anâ barî’un min man bari’a minhu rasûlullâhi shallallâhu alaihi wa sallama.
Artinya, “Aku berlepas diri dari orang-orang yang mana Rasulullah SAW berlepas darinya. ”
Doa ini dikutip oleh Imam An-Nawawi dari Shahih Bukhari dan Muslim berikut ini:
Artinya, “Diriwayatkan kepada kami di Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Burdah bin Abu Musa, ia bercerita bahwa suatu hari Abu Musa RA jatuh sakit hingga tak sadarkan diri. Kepalanya berada di pangkuan salah seorang perempuan di keluarganya. Perempuan ini teriak histeris. Sementara Abu Musa RA tak mampu menolak apapun. Setelah siuman, ia berkata ‘Aku berlepas diri dari orang-orang yang mana Rasulullah SAW berlepas darinya.’ Sebagaimana diketahui, Rasulullah SAW berlepas diri as-shaliqah, al-haliqah, dan as-syaqqah.
Menurutku, as-shaliqah adalah perempuan yang berteriak keras. Al-haliqah adalah perempuan yang mencukur rambut saat kena musibah. Sedangkan as-syaqqah adalah perempuan yang menyobek pakaian ketika musibah,” (Lihat An-Nawawi, Al-Adzkar, [Mesir: Darul Hadits, 2003 M/1424 H], halaman 289).
Selain perilaku bid’ah, kita juga dianjurkan untuk membaca doa ketika meliha pelaku bid’ah tercela itu sendiri. Berikut ini doa ketika melihat pelaku bid’ah tercela.
Annî barî’un minhum wa annahum bura'â’u minnî.
Artinya, “Aku berlepas diri dari mereka. Mereka pun berlepas diri dariku.”
Doa ini dianjurkan oleh sahabat Abdullah bin Umar sebagai diriwayatkan dalam Shahih Muslim.
Artinya, “Diriwayatkan kepada kami dalam Shahih Muslim dari Yahya bin Ya’mar. Ia berkata bahwa dirinya pernah berkata kepada Ibnu Umar RA, ‘Wahai Abu Abdirrahman (Abdullah bin Umar), sebelum kita sudah ada sekelompok orang (Muslim) yang membaca Al-Quran dan mengatakan bahwa tak ada takdir. Segala sesuatu terjadi baru begitu saja?’ Ibnu Umar RA menjawab, ‘Kalau kau bertemu mereka, sampaikan bahwa aku berlepas diri dari mereka. Mereka pun berlepas diri dariku.’
Menurutku, ‘baru begitu saja’ adalah sesuatu yang baru tanpa didahului ilmu dan takdir (Allah). Orang sesat itu berdusta. Pasalnya, ilmu Allah mendahului segala makhluk,” (Lihat An-Nawawi, Al-Adzkar, [Mesir: Darul Hadits, 2003 M/1424 H], halaman 289).
Demikian riwayat hadits yang menerangkan doa saat melihat bid’ah dan ahli bid’ah sebagai diriwayatkan dalam hadits di atas. Semoga kita terlepas dari bid’ah tercela dalam agama Islam. Semoga kita sekeluarga tidak termasuk ke dalam kelompok yang mana Rasulullah SAW dan para sahabatnya berlepas diri dari mereka. Wallahu a’lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menjadikan Diri Pribadi Taat melalui Khutbah dan Shalat Jumat
2
Khutbah Jumat: Anjuran Berbakti kepada Orang Tua dalam Islam
3
Khutbah Jumat: Inspirasi Al-Fatihah untuk Bekal Berhaji ke Baitullah
4
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
5
Harlah Ke-74: Ini Asas, Tujuan, dan Lirik Mars Fatayat NU
6
Kajian Lengkap Kriteria Miskin bagi Pekerja dalam Bab Zakat
Terkini
Lihat Semua