Doa

Amalan dan Doa Sebelum Wudhu

Kam, 21 September 2017 | 00:30 WIB

Amalan dan Doa Sebelum Wudhu

Ilustrasi (arynews.tv)

Wudhu merupakan salah satu bentuk bersuci. Syariat Islam menjadikan wudhu sebagai persyaratan beberapa ibadah. Agar wudhu kita bukan sekadar ritual gerak dan pembersihan tanpa makna, maka ada baiknya jika sebelum berwudhu, kita melakukan beberapa amalan dan doa sebagaimana telah disarikan oleh Imam Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyidil Abrâr, (Surabaya: Kharisma, 1998).

Urutan amalan tersebut adalah:

1. Membaca Basmallah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمْ

Bismillâhir-rahmânir-rahîm

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

2. Berdoa sebelum wudhu:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Asyhadu al lâ ilâha illa-Llâhu wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasûluhu.

Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

3. Saat menyentuh air wudhu, berdoa:

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْمَاءَ طَهُورًا

Alhamdulillâhilladzî ja‘alal-mâ`a thahûran

“Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air yang suci dan menyucikan.”

Doa ini dimaksudkan sebagai rasa syukur kita kepada Allah yang telah menjadikan air sebagai alat bersuci kita sekaligus sebagai sumber kehidupan.

4. Menggosok gigi atau bersiwak.

Tata cara menggosok gigi sesuai ajaran Rasulullah ialah dilakukan dengan tangan kanan, dengan posisi jari kelingking berada di pangkal siwak, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis berada di atas, serta jari jempol di bawah. Kemudian menggerakkan siwak ke bagian gigi sebelah kanan, diteruskan dengan sebelah kiri, dan diteruskan dengan mengusap tenggorokan.

Sesudah itu berdoa:

اللَّهُمَّ بَيِّضْ بِهِ أَسْنَانِيْ وَشُدَّ بِهِ لِثَاتِيْ وَثَبِّتْ بِهِ لِهَائِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Allahumma bayyidl bihi asnâni wa syudda bihi litsâti wa tsabbit lihaa`i wa bâriklî fîhi yâ arhamar-râhimîn

Artinya: “Ya Allah, dengan menggosok gigi ini, putihkanlah gigiku, kuatkanlah gusiku, tetapkanlah lidahku, dan berkahi aku didalamnya wahai Dzat Paling Pengasih diantara Terkasih.”

(Muhammad Ibnu Sahroji)