Yayasan Walisongo Pecangaan Jepara, Kamis (26/1) menggelar Istighotsah dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan yang diikuti oleh semua unit: Pengurus, Balai Pengobatan (BP), MTs, MA, SMP, SMA, SMK, Madrasah Awaliyyah, Wustho, dan Ulya itu dipusatkan di Musholla MA Walisongo.
Drs H Mahalli Djufri, pengurus yayasan Walisongo menyatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah do’a bersama (ikhtiar bathin) setelah ikhtiar lahir (kegiatan belajar mengajar) di kelas. Apalagi April mendatang sudah menghadapi Ujian Nasional (UN). Sehingga, momentum itu dilakukan untuk meningkatkan prestasi seluruh anak didiknya.<>
Mahalli menambahkan ritual istighotsah memang sudah dilakukan setiap empat bulan sekali. “Dalam pelaksaannya bisa dibarengkan dengan momentum hari besar Islam ataupun momentum lain,” katanya sebagaimana dilaporkan kontributor NU Online, Syaiful Mustaqim.
Sementara itu, KH Sya’roni Ahmadi, pengisi taushiyah menyampaikan guru merupakan pamong sekolah yang seharusnya meneladani Nabi Muhammad SAW. Ulama kharismatik asal Kudus ini mencontohkan, pendidik tidak perlu memberikan pelbagai aturan, akan tetapi hanya dengan memberi contoh kepada peserta didik yang nantinya siswa dapat meniru perilaku positif.
“Guru meniru kepribadian nabi memang perlu dilakukan, sehingga siswa pun bisa meniru perilaku positif tersebut,” tambahnya.
Jika demikian, kata Sya’roni siswa akan mencintai gurunya dan dengan cinta kepada guru secara tidak langsung prestasi siswa akan semakin meningkat. (sft)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NU
5
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
6
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
Terkini
Lihat Semua