Daerah

Workshop Lesson Study, Unusida Hadirkan Pemateri dari Jepang

NU Online  ·  Sabtu, 15 September 2018 | 02:30 WIB

Workshop Lesson Study, Unusida Hadirkan Pemateri dari Jepang

Workshop bersama Mr Rio di Unusida Sidoaro

Sidoarjo, NU Online
Ingin berkontribusi memajukan mutu pendidikan di Sidoarjo, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas NU Sidoarjo (Unusida) menggelar Workshop Lesson Study for Learning Comunity. Selain mahasiswa Unusida, kegiatan tersebut juga diikuti guru-guru sekolah dasar dari beberapa sekolah di Sidoarjo. 

Workshop kali ini FKIP Unusida mendatangkan pemateri dari perwakilan Benesse Corporation, Jepang yang ada di Indonesia yakni Mr Rio Suzuki. 

Dalam paparannya Mr Rio menjelaskan, salah satu ukuran keberhasilan pendidikan manusia adalah pengalaman. Sehingga dibutuhkan lebih banyak waktu bagi anak-anak untuk mencari pengalaman saat melaksanakan proses belajar.

"Kenapa tidak memberi kesempatan anak-anak mencari pengalaman belajar," tanya Rio ke peserta workshop Jumat, (14/9) di gedung Unusida II Jalan Lingkar Timur.

Anak-anak di Indonesia, lanjut Rio, sebagian besar tidak mendapatkan hal itu. Mereka cenderung menerima lebih banyak materi pembelajaran dari guru dan dari buku. Sehingga, di kelas guru cenderung dominan, apalagi dengan metode ceramah.

Menurut Rio, hal itu yang menyebabkan proses belajar mengajar membosankan, anak dan guru takut salah, anak pasif karena dipaksa untuk mendengarkan. Berbeda dengan metode Lesson Study yang menuntut anak untuk aktif mencari tahu sendiri bersama kelompoknya tentang materi yang diberikan.

"Intinya, Lesson Study menuntut untuk keluar dari tipe pembelajaran copy-paste. Selain itu, anak bisa mengubah arti pembelajaran. Dan yang terpenting guru bisa sharing bersama sehingga mind set berubah dan meningkat," ujar Rio. 

Seperti halnya di Jepang yang sudah memberlakukan Lesson Study selama kurang lebih 60 tahun. Ketika mereka harus mendefinisikan sebuah mobil, maka secara berkelompok anak mendesain, membuat, serta mendefinisikan seperti apa mobil tersebut. (Moh Kholidun/Muiz