Waspadai Meningkatnya Hoaks di Medsos Pascapilpres
NU Online · Kamis, 25 April 2019 | 03:00 WIB
Meningkatnya frekwensi hoaks khususnya di media sosial pascapemilu dan pilpres 17 April 2019 perlu diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat. Keberadaan berita yang tidak jelas terkait hasil pemilu yang dihembuskan kelompok tidak bertanggungjawab jangan sampai mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa.
Saat mendapat berita tentang hasil Pilpres misalnya, masyarakat harus melakukan klarifikasi keabsahannya. Sebab banyak akun-akun media sosial yang mengupload rekapitulasi C1 (hasil Pemilu) yang tidak jelas sumbernya dan mempengaruhi opini masyarakat.
"Saring setiap berita. Selalu kedepankan klarifikasi dan tabayun sebelum membagi berita terkait Pilpres dan Pileg," saran Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri, Rabu (24/4).
Ia mengingatkan masyarakat untuk mempercayakan tahapan Pemilu termasuk hasil rekapitulasinya kepada lembaga yang diberi kewenangan untuk hal itu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak dengan gampang menghakimi sendiri dengan tuduhan curang dan sebagainya kepada KPU yang sudah melaksanakan tugasnya dengan susah payah.
Menuduh KPU curang berdasarkan informasi dari Medsos menurutnya menunjukkan kelemahan dan keterlambatan gerakan dan jauh dari ilmiah.
"Hindari dan tahan diri dari melakukan gerakan-gerakan inkonstitusional dengan mengedepankan kepentingan keutuhan bangsa di atas segala-galanya," ajaknya.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatus Solihin Palas ini juga menghimbau agar masyarakat bersinergi dan membantu TNI/POLRI dalam mewujudkan Kamtibmas yang tetap terjaga pascapemilu tahun ini.
"Pemilu telah usai, tidak ada 01 dan 02. Yang ada 03 yakni sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Jauhkan ego pribadi, ego kelompok, kita rajut kesatuan dan persatuan, agar negeri ini tetap utuh, kamtibmas tetap kondusif," pungkasnya. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad dan 5 Tugas Kenabian
2
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
3
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
4
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
5
Mabes TNI Minta Masukan PBNU soal Rencana Pemindahan Makam Pahlawan Nasional ke Daerah Asal
6
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
Terkini
Lihat Semua