Probolinggo, NU Online
Warga NU harus berhati-hati terhadap godaan dari aliran-aliran baru yang mengatasnamakan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang menjadi identitas NU. Aswaja sudah dijadikan sebuah merk berbagai aliran yang ingin menggaet simpati warga jam’iyah Nahdlatul Ulama.
<>
Demikian pernyataan yang disampaikan oleh KH Misrawi dari Kabupaten Jember saat menghadiri haflatul imtihan dan haul masyaikh ke-43 Pesantren Nurur Rahmah Desa Sambirampak Lor Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo, Kamis (4/7).
Menurut Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Jember ini, warga NU akan berusaha akan selalu berada pada jalan lurus yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
“Warga NU harus tetap menjaga ajaran-ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Kita tidak boleh terhanyut menghadapi aliran-aliran baru dan tetap konsisten menjaga rumah sendiri dalam memperkuat ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah ini sebagai jalan kebenaran,” ungkapnya.
Tidak hanya Kiai Misrawi, haflatul imtihan dan haul masyaikh tersebut juga dihadiri oleh Habib Assegaf dari Bangil Pasuruan dan KH. Hefni Mahfudz dari Pesantren Nurul Jadid Paiton. Kegiatan diikuti oleh guru, murid dan santri Pesantren Nurur Rahmah.
Sementara KH Hefni Mahfudz dari Pesantren Nurul Jadid Paiton dalam ceramahnya mengharapkan bagaimana harus jujur dalam segala hal yang berindikasi pada kebaikan. “Insyaallah, jika sering berbuat kebaikan, maka hidup kita akan sejahtera,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Habib Assegaf dari Bangil Pasuruan. Menurutnya, warga NU harus selalu memusuhi hawa dan nafsu serta hal-hal lain yang dapat mengganggu ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Semua ini harus dilakukan agar kita benar-benar menjadi hamba yang dicintai oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Sedangkan Pengasuh Pesantren Nurur Rahmah yang juga Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Kotaanyar KH. Zainur Rifa’ berharap agar Pesantren Nurur Rahmah bisa semakin maju terutama dalam imtaq dan iptek serta mampu mencetak kader NU yang baik.
“Mudah-mudahan pesantren ini bisa istikomah mencetak kader-kader NU yang baik dan berkualitas sebagai calon pemimpin masa depan yang amanah dan berakhlakul karimah,” tegasnya.
Ketua panitia Musleh mengungkapkan bahwa haflatul imtihan saat ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya kali ini adalah untuk pertama kalinya santri menjadi ketua panitia. Sebab tahun-tahun sebelumnya, panitia bukan santri tetapi alumni. “Saya berharap semoga pesantren ini bisa bersaing dengan pesantren-pesantren yang lain dalam hal majelis ilmu melahirkan santri yang berkualitas,” tuturnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Syamsul Akbar
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
Terkini
Lihat Semua