Daerah

Warga NU Diminta Ikut Jaga Keutuhan NKRI

NU Online  ·  Ahad, 17 Juli 2011 | 12:21 WIB

Purwokerto, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Banyumas diminta ikut membela keutuhan NKRI. Caranya dengan terus meningkatkan kecintaan terhadap tanah air, menumbuhkan semangat bela negara dan turut serta secara nyata dalam kegiatan-kegiatan bela negara melalui wadah-wadah dalam NU.

Sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yang berbasis kebangsaan, NU juga berkewajiban tetap menjaga keutuhan bangsa dan mengamalkan Pancasila.
 <>
Hal itu disampaikan KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Katib (Sekretaris) PBNU dalam pidato di acara istighotsah dan Pengajian Umum dalam rangka Hari Lahir (Harlah) ke-85 NU, di Lapangan Mersi Purwokerto Timur, Rabu malam (13/7). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Cabang NU Kabupaten Banyumas.

Dalam pidatonya Yahya juga meminta agar warga NU Banyumas komit dengan kefahaman ke-NU-annya, dengan selalu menjalankan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah.

“Warga NU harus tetap teguh dalam keyakinan dan tidak mudah terombang-ambing oleh faham-faham yang tidak jelas yang banyak berkembang saat ini, meskipun mengatasnamakan dirinya ajaran Islam,” tegasnya.

Dalam uraian ceramahnya, Gus Yahya menyikapi beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini. Sorotan tajam saat ini adalah adanya teror bom, radikalisme agama, dan kasus korupsi. Ini terjadi katanya karena bangsa Indonesia mulai lupa dengan ke-Indonesiaan. rasa nasionalisme dan tidak ada lagi ingat dengan Pancasila.

"Kita sudah mulai lupa dengan Pancasila dan UUD 1945. Sekarang sudah makin banyak kelompok yang mau merongrong kedaulatan NKRI," kata Yahya dalam ceramahnya.

PBNU, katanya tidak sepakat dengan tindakan kekerasan yang mengatasnamakan Islam. Gerakan tersebut dinilai sebagai usaha untuk merobohkan dasar negara. Dalam pleno di Jogyakarta dan Jakarta baru-baru ini, PBNU menyatakan berkomitmen terhadap NKRI.

Poin kedua adalah kesetiaan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Karena Nahdliyin merupakan sponsorship dari dasar negara tersebut. Oleh karena itu, warga NU harus membentengi NKRI dari usaha untuk merubah dasar negara.

Ketua Panitia Peringatan Harlah H Munir Sarbin mengatakan, warga NU harus bersatu. Persatuan ini dalam rangka meneguhkan keanekaragaman bangsa. Sesuai dengan tema yang diambil.

"Kita berdasarkan ahlussunah wal jamaah yang menjadi benteng moral kemanusiaan dan ke-Bhinnekaan di Indonesia,” katanya.

Senada dengan Yahya, Ketua PCNU Kabupaten Banyumas, Drs KH Taefur Arofat MPdI menjelaskan, NU secara tegas menolak dan tidak sependapat dengan segala bentuk kekerasan dan tindakan radikal dari kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam.

“NU selalu menekankan kepada warganya untuk selalu mengutamakan kebersamaan yang mendukung keutuhan NKRI” ungkap Taefur.

Taefur juga memaparkan program-program yang dilaksanakan oleh kepengurusannya selama ini. Beberapa kegiatannya antara lain konsolidasi organisasi dengan melakukan kunjungan silaturrahim ke MWC dan ranting se-kabupaten.

Peningkatan tertib organisasi berupa pembuatan kartu anggota NU, pembuatan jadwal waktu shalat abadi khusus Banyumas yang didistribusikan ke seluruh masjid, khususnya masjid NU. Termasuk renovasi kantor PCNU, dan pengajian-pengajian rutin.

Sementara Bupati Mardjoko dalam sambutannya mengajak kepada seluruh kaum muslim, khususnya warga NU yang hadir untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Caranya  dengan terus belajar dan mengkaji Al Quran dan Al Hadits sebagai pedoman ibadah dan pedoman hidup sehingga akan meningkat keyakinannya dan kefahamannya.

"Umat muslim jangan mudah terpengaruh dengan kondisi zaman yang terus berkembang dengan berbagai kerusakan yang terjadi," katanya.

Puncak rangkaian kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 7.500 warga NU se-Banyumas ditutup dengan pengajian umum. Sedianya pengajian akan disampaikan oleh KH Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Rais ‘Am Jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyah dari Pekalongan.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Roedjito eL Fate