Warga Minta GOR Saburai Lampung Dijadikan Masjid Agung
NU Online Ā· Senin, 14 April 2008 | 03:35 WIB
Sejumlah warga menyarankan, jika Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Lampung tetap ingin melakukan ruislag atas GOR Saburai, lebih baik di bekas lahan GOR tersebut dibangun Masjid Agung.
"Saya hampir berkeliling ke semua provinsi di Sumatera, hanya Bandarlampung sebagai Ibukota Provinsi Lampung yang tidak memiliki Masjid Agung," kata Eko S, warga Kemiling, Bandarlampung, Minggu.<>
Karena itu, jika pemerintah menilai keberadaan pusat kegiatan olahraga di tengah kota tersebut sudah tidak layak, lebih baik diganti dengan tempat peribadatan. Hal serupa diungkapkan Ny Wardini, warga Pahoman Bandarlampung.
"Jika diganti dengan pusat perbelanjaan kian menambah semrawut arus lalu-lintas di Bandarlampung," katanya
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Lampung Nurhasanah mengatakan bahwa salah satu alasan dilakukannya tukar guling itu karena di GOR Saburai dan sekitarnya sering dijadikan ajang prostitusi.
Menurut Ny Wardini, pemindahan GOR tersebut tidak akan menjamin kegiatan prostitusi hilang. "Karena itu, alangkah baiknya GOR Saburai diganti dengan Masjid Agung, sehingga PSK tidak berkeliaran lagi di sana," kata dia.
Sedangkan penggiat olahraga sofbol, Andi Arief, menilai pemerintah daerah tidak memiliki visi yang jelas dengan memindahkan GOR Saburai. "Gubernur Lampung memprogramkan pembuatan kota baru di Natar, Lampung Selatan. Tapi, pusat olahraga di Kemiling, Bandarlampung," kata dia yang kini bekerja sebagai salah satu petinggi di PT POS Indonesia.
"Tukar-guling" kawasan GOR Saburai yang berlokasi di Enggal Bandarlampung seluas 2,3 hektare dengan lahan milik PT Damai Indah Lestari yang berlokasi di Kemiling, Bandarlampung.
Pada tahap pertama akan mencadangkan lahannya seluas 10 hektare dari 50 hektare lahan yang dimiliki. Dari 10 hektare tersebut, perusahaan itu bertanggungjawab membangun GOR Saburai seluas 3.000 meter persegi, pasar seni seluas 1.000 meter persegi, gedung seni seluas 750 meter persegi dan gdung adat seluas 750 meter persegi.
Sedangkan sisa lahan seluas 94.500 meter persegi akan digunakan untuk "openspace" berupa pertamanan dan lahan parkir. (ant/mam)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
Cek Kesehatan Gratis Sekolah Mulai 4 Agustus 2025, Sasar 53 Juta Siswa di Seluruh Indonesia
Terkini
Lihat Semua