Daerah

Warga Merauke Antusias Ikuti Aneka Lomba Peringatan Harlah Fatayat NU

Jum, 6 April 2018 | 01:30 WIB

Merauke, NU Online
Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Merauke, Provinsi Papua menggelar festival dibaiyah antar remaja masjid dan festival al-Barjanji antar majelis taklim. Kegiatan dipusatkan di gedung Kanol Sai sebagai mata rangkai memperingati hari lahir atau harlah ke-68 Fatayat NU. 

“Tujuan festival yang mengambil tema Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dalam Mewujudkan Perempuan Merauke yang Berbudaya dan Berkualitas adalah untuk memperkuat silaturahim dan memasyarakatkan shalawat khususnya bagi nahdiyin yang ada di Kabupaten Merauke,” kata Aminatun Rumaday selaku ketua panitia, Kamis (5/4). 

“Para remaja masjid maupun pimpinan ranting yang ada distrik-distrik sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” katanya. Mereka berasal dari beberapa kawasan seperti Kurik, Tanah Miring, Semangga dan Distrik Merauke.

Khusus untuk dibaiyah ada 17 peserta yakni utusan dari remaja masjid dan pimpinan ranting yang ada di distrik. Sedangkan untuk peserta al-Barjanji adalah dari majelis taklim dengan jumlah 31 peserta

Festival seperti ini akan dijadwalkan rutin setiap peringatan hari lahir Fatayat NU di tahun-tahun berikutnya. “Agar semakin mengembangkan shalawat sehingga di lingkup nahdiyin shalawat tetap ada,” jelasnya. 

Bahkan menurutnya, jumlah peserta pada tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk dibaiyah saja, tahun lalu hanya ada 6 peserta. Namun sekarang meningkat hingga 17 peserta. “Sedangkan al-Barjanji tahun lalu hanya 29 peserta namun tahun ini 31 peserta,” ungkapnya. 

Selain kedua festival ini, panitia juga menggelar lomba mars Fatayat sepekan lalu dengan jumlah yang juga semakin meningkat. “Jika tahun lalu hanya ada 7 peserta, maka tahun ini meningkat menjadi 14 peserta. Puncak Harlah sendiri berlangsung pada 28 April mendatang yang direncanakan bertempat di Kampung Wasur,”tandasnya.

Nantinya, para pemenang akan mendapatan hadiah berupa piala bergilir, uang pembinaan dan souvenir. (Red: Ibnu Nawawi)