Daerah

Warga Ketapang Kalimantan Barat Segera Miliki Pesantren Al-Qur’an

Ahad, 21 Juni 2020 | 10:00 WIB

Warga Ketapang Kalimantan Barat Segera Miliki Pesantren Al-Qur’an

Pengasuh Pesantren Nurul Qur'an As-Syadzali dan rombongan Wakil Bupati Ketapang. (Foto: NU Online/Syafi'ie)

Ketapang, NU Online
Sejumlah cara dilakukan demi melahirkan para pecinta dan penghafal Al-Qur’an. Salah satunya dengan mendirikan pesantren yang memiliki kekhususan bagi lahirnya kader harapan tersebut.

Wakil Bupati Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), H Suprapto mengadakan kunjungan ke Pondok Pesantren Nurul Qur'an As-Syadzali, Sabtu (20/6). Lokasinya di Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan.

 

Kehadirannya disambut pimpinan pesantren, Ustadz Iman Setiadi di kediamannya yang dilanjut peninjauan pembangunan pondok. Wakil bupati juga menyerahkan bantuan dana agar proses pembangunan pesantren lancar.

 

"Saat memberikan batuan, wakil bupati meminta kepada saya agar di daerah ini muncul generasi hafidz Al-Qur'an yang berkualitas melalui pesantren yang kami dirikan,” kata Ustadz Iman.

 

Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ketapang tersebut menjelaskan bahwa pesantrennya menggunakan metode dalailul Qur'an, yakni mempelajari ilmu Al-Qur'an dan Thariqah Syadzaliyah sebagaimana sang guru. 

 

"Ini mengikuti pesan guru saya almaghfurllah KH Muntaha Al Hafidz yang sanad Al-Qur'annya ke-29 dari Rasulullah dan pendalaman Thariqah Syadzaliyah KH Raden Muhaiminan Gunardo Parakan serta Maulana Habib Lutfi Pekalongan,” jelasnya.

 

Seperti pesan Syeikh Abu Hasan As-Syadzali dalam manaqibnya bahwa diperlihatkan oleh Allah SWT seluruh murid thariqahnya dari pertama kali membaiat sampai yaumil kiamah.  "Dan beliau akan memberi syafaat ulama kepada seluruh muridnya di yaumil kiamah,” jelas Ustadz Iman.

 

Pesantren ini didirikan setelah Ustadz Imam merintis pondok pesantren Nurul Islam di Kabupaten Landak bersama rekannya pada akhir tahun 90-an dan awal 2000-an. Dalam perkembangannya, menjadi pesantren terbesar di kawasan setempat.

 

"Sedangkan pembelajaran kitab kuningnya dengan sistem bandongan dan memperbanyak sorogan, supaya anak cepat menguasai. Untuk kematangan spiritualnya menekuni Thariqah Syadzaliyah,” kata santri KH Muntaha Al Hafidz Wonosobo Jawa Tengah tersebut.

 

Wakil bupati tertarik dengan cita-cita pondok ini, sehingga meluangkan waktu untuk mengunjungi, memberikan bantuan dan semangat bagi lahirnya para hafidz Alur'an di kawasan setempat.

 

"Kami hanya bisa mengucapkan ribuan terima kasih atas bantuan dan dukungannya semoga menjadi tabungan amal jariyah di yaumil kiamah,” harap alumni Pesantren Al-Asy'ariyah Kalibeber Wonosobo Jawa Tengah tersebut.

 

Kontributor: Syafi'ie/Maulida
Editor: Ibnu Nawawi