Daerah

Warga Jateng Sumbang 1 M untuk Pesantren Pertama di Amerika

NU Online  ·  Selasa, 21 Agustus 2018 | 05:00 WIB

Warga Jateng Sumbang 1 M untuk Pesantren Pertama di Amerika

Donasi 1 miliar untuk pesantren di Amerika

Semarang, NU Online
Sejak runtuhnya kedua gedung kembar pada 11 September 2011, muncul islamphobia di Negara Amerika Serikat. Orang-orang Amerika memandang, agama Islam adalah agama teroris. Oleh karena itu, Nusantara Foundation mendirikan pesantren pertama kalinya di Amerika Serikat yang didirikan di New York, AS.
 
Menurut Presiden Nusantara Foundation, Syamsi Ali, pesantren ini didirikan dalam rangka menunjukkan kepada warga Amerika bahwa wajah Islam sebenarnya adalah sebagaimana Islam yang dilakukan oleh penduduk Indonesia.

“Kami ingin, mereka tahu bahwa wajah Islam yang sebenarnya adalah Islam seperti di Indonesia. Dan kami ingin menunjukkan, Islam terbesar di dunia adalah di Indonesia,” tandasnya.

Lebih lanjut, dengan memakai peci hitam, Syamsi Ali, pria yang tinggal di Amerika namun tetap cinta Indonesia ini, menamai pesantren yang ia dirikan dengan nama Pesantren NurInka Nusantara. 

Selain itu, kata Ali, di Nusantara ini, agama berkembang pesat berkah perjuangan keras Wali Songo, maka di sana, Syamsi Ali akan mendirikan satu gedung dengan nama Wali Songo.

“Karena di Indonesia inimendapatkan jasa besar Wali Songo, pesantren kami nanti, ada satu rumah, yang akan kami beri nama WaliSongo.” katanya.

Dalam acara konser amal bertajuk Satu Hati bersama Melly Goeslow dan Sabyan Gambus yang digelar di Convention Hall, Masjid Agung Jawa Tengah pada Senin (20/08), warga Jawa Tengah telah mengumpulkan donasinya sebesar Rp1 miliar. Uang ini nantinya akan dibuat untuk menyukseskan pendirian pesantren pertama kali di Amerika Serikat. 

Penggalangan dana yang digelar bergilir di tujuh kota di Indonesia ini, menurut Ketua Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah KH Nur Ahmad untuk penggalangan amal, MAJT bukan tidak peduli korban gempa Lombok. 

“Perlu kami sampaikan, bukan kok kami tidak peduli dengan korban Lombok. Kami tetap peduli dengan Lombok. Namun, acara ini sudah direncanakan sejak setengah tahun silam, sebelum gempa Lombok terjadi. Kebutuhan orang Islam itu kan banyak. Bahkan, Pak Daroji (Ketua MUI Jateng-red) memerintahkan untuk tiga masjid (besar) Semarang, menyumbangkan hasil dari dua kotak Jumat mendatang untuk Lombok,” jelas Nur Ahmad. 

Tampak hadir dalam acara tersebut, para ulama, Ketua MUI Jawa Tengah, Ahmad Daroji, Rais PCNU Kota Semarang KH Hanif Ismail, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda Jawa Tengah Condro Kirono, para donatur serta masyarakat Jawa Tengah. (Ahmad Mundzir/Muiz)