Daerah

Waktu Turunnya Lailatul Qadar Hak Mutlak Allah

NU Online  ·  Sabtu, 27 Juli 2013 | 07:01 WIB

Solo, NU Online
14 Abad silam, di hari dan tanggal yang sama (Jumat 17 Ramadhan), Umat Islam menghadapi sebuah peperangan besar, yakni Perang Badar. Dalam peperangan itu, dengan kekuatan yang tidak sebanding, mereka berhasil mengalahkan pasukan kafir Quraisy Makkah.<>

“Dari segi personil, senjata, umat Islam kalah semuanya. Tapi alhamdulillah, dimenangkan Allah Swt dengan diberikan bantuan pasukan malaikat,” terang Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Solo, KH Sofwan Fauzi, dalam khutbahnya di Masjid Al Barokah Jebres, Jumat (26/7).

Dalam perjalanan usai peperangan, Nabi kemudian berkata kepada para sahabat, ada perang yang lebih besar dibanding perang Badar. Para sahabat terheran, dan bertanya perang apakah itu?

“Dijawab oleh Nabi, yaitu perang melawan hawa nafsu,” jelas Kiai Sofwan.

Pengasuh Pesantren Darul Karomah itu kemudian menjelaskan hal yang berkaitan dengan Lailatul Qadar. Malam yang disebut sebagai malam kemuliaan tersebut menjadi dambaan setiap insan di bulan Ramadhan.

Mengutip salah satu hadist Nabi saw, Kiai Sofwan mengatakan Lailatul Qadar akan datang pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan. 

“Tapi juga tidak menutup kemungkinan, Allah menurunkan Lailatul Qadar pada awal Ramadhan, karena itu mutlak hak Allah,” jelasnya.

Di akhir khutbah, Kiai memberikan motivasi kepada para jamaah agar senantiasa menjaga keistiqomahan dalam menjalankan ibadah, khususnya di 10 malam terakhir Ramadhan. 

“Coba bayangkan, kalau kita sedang tarawih bertepatan dengan datangnya Lailatul Qadar, maka tarawihnya itu sebanding dengan ibadah 83 tahun.”


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin