Daerah

Usai Dilantik, Rijalul Ansor Jatim Gelar Rakerwil

NU Online  ·  Rabu, 8 Agustus 2018 | 11:30 WIB

Surabaya, NU Online
Setelah dilantik di Pesantren Lirboyo, Pimpinan Wilayah Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (PW MDS RA) Jawa Timur langsung tancap gas. Hal tersebut dibuktikan dengan digelarnya rapat kerja, Selasa (7/8) malam.

Sebagai lembaga semi otonom dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor, pengurus MDS RA Jatim mengawali raker dengan pembacaan shalawat, dan dzikir ratibul haddad. Dengan pembacaan amaliah NU ini, diharapkan semua program yang dicanangkan bisa berjalan lancar dan sukses.

Ketua PW MDS RA Jatim H Wahab Yahya mengatakan, raker kali ini memang tergolong cukup cepat dibanding sebelumnya. Karena sejak dilantik akhir Juli lalu, hanya butuh waktu sembilan hari semua pengurus bisa berkumpul membahas program ke depan.

Alhamdulillah, program yang dicanangkan pengurus di masing-masing deputi bidang cukup bagus. Beberapa juga telah menyiapkan waktu pelaksanaan kegiatan yang telah dicanangkan bersama,” kata Gus Wahab, Rabu (8/8).

Sejumlah program yang dicanangkan, lanjut Gus Wahab, di antaranya menggelar temu raya shalawat dalam rangka hari santri, shalawat sejuta rebana, hingga pengajian kitab kuning. “Kita juga berencana menggelar pengobatan massal sejuta umat dengan metode ruqyah,” terang Gus Wahab yang masih dzuriyah pendiri NU, KH Abdul Wahab Hasbullah.

PW MDS RA Jatim juga akan menjalin kerjasama dengan rumah sakit maupun instansi pemerintah, dalam pengembangan dakwah Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). “Kita akan mencoba menjalin kerjasama dengan rumah sakit swasta yang membutuhkan pembimbing rohani kepada para pasien, Sedang di instansi pemerintah maupun swasta kita juga akan mencoba bekerja sama dalam penyediaan khatib atau para dai dari Rijalul Ansor,” urainya.

Sekretaris PW MDS RA Jatim, Fattahul Anjab menambahkan, berbagai kegiatan yang dicanangkan tidak lain untuk penguatan amaliah Aswaja an-Nahdliyah di masyarakat. “Selama ini banyak yang mulai menggerogoti dan mempengaruhi pemahaman nahdliyin. Bahkan kerap membidahkan amaliah NU,” tutur Anjab.

Padahal, lanjut Anjab, jika ditelusuri amaliah NU mulai dari shalawatan, ratib, istighotsah, dzikir, manaqib, yasin dan tahli, serta sejumlah amaliah lainnya, memiliki sumber kuat dari amaliah Rasulullah SAW dan nash Al-Qur’an. “RA Jatim akan menjadi garda depan NU untuk mengistiqomahkan amaliah-amaliah Aswaja an-Nahdliyah,” kata Anjab.

Hal ini terlihat dari pembagian deputi bidang di tubuh PW MDS RA Jatim. Di antaranya, deputi bidang dirasah dan kaderisasi, dakwah, seni dan budaya Islam Nusantara, media dan publikasi, kerja sama dan kemitraan. “Selain mengoptimalkan program pengurus, kita mengajak semua PC RA se-Jatim menyuksekan program dengan sering turun ke bawah (turba),” pungkasnya.  (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)