Daerah

Unugha Cilacap Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup

Ahad, 25 November 2018 | 07:00 WIB

Unugha Cilacap Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup

Seminar peduli lingkungan Unugha Cilacap, Jateng

Cilacap, NU Online
Aula Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (Unugha) Cilacap Jawa Tengah, Sabtu (24/11) pagi dipenuhi oleh ratusan mahasiswa dan mahasiswi yang akan berniat mengikuti Seminar Nasional Lingkungan Hidup. 

Seminar yang merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Maulidiyah ke 18 tahun Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Ighopala itu mengangkat tema Peran Serta Masyarakat dalam Strategi Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Era Revolusi Industri.

Diikuti oleh perwakilan komunitas pecinta alam serta ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kabupaten Cilacap dan menghadirkan 4 narasumber,  ialah Sakdullah Abdulkadir dari Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Loade Syarifuddin Mursali dari Pertamina Cilacap, Faiz Kurniawan dari PT Holcim Indonesia dan Krissandi Wijaya dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Ketua Ighopala Bagus Ginanjar Mustofa mengatakan, seminar tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup. Serta untuk menyamakan visi tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dari eksploitasi yang berlebihan. 

"Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk perduli terhadap kelestarian alam, dan mengingatkan mereka tentang pentingnya menjaga alam agar tetap lestari," kata Bagus kepada NU Online

Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) lanjut Bagus merupakan organisasi yang bergerak sekaligus di dua lingkungan yang berbeda. Pertama, sebagai organisasi mahasiswa jelas bergerak di lingkungan kampus. 

"Dan kedua sebagai pecinta alam, yaitu dengan terjun langsung ke alam, peduli terhadap isu isu lingkungan hidup, dan melakukan kerja nyata mencintai lingkungan," tegas Bagus. 

Cristian Soolany, salah satu Dosen Unugha mengatakan, permasalahan lingkungan bukanlah persoalan yang mudah, tetapi jika semua pihak bisa menjalin kerja sama yang baik, maka permasalahan lingkungan akan lebih mudah terselesaikan. 

"Intinya masyarakat dan semua pihak harus terus selalu mengawal kelestarian lingkungan hidup, apalagi di era revolusi industri seperti sekarang ini, melestarikan alam menjadi tantangan dan kewajiban yang harus segera dilakukan," katanya. 

Melestarikan alam, lanjut Cristian adalah wajib dilakukan, karena alam memiliki daya tampung yang terbatas, jika dieksplor secara berlebihan dalam jangka waktu tertentu, akan menyebabkan kerusakan yang fatal. 

"Alam bukan berarti tidak boleh dikembangkan, tetapi harus tetap memperhatikan dampaknya. Dan jika kita tak bisa mencegah kerusakan, setidaknya kita bisa meminimalisir kerusakan," jelas Cristian. (Kifayatul Ahyar/Muiz