Daerah

Untuk Keamanan, Rumah Warga Ahmadiyah Dipasang Poster Ahlussunnah Waljamaah

NU Online  Ā·  Jumat, 25 April 2008 | 12:01 WIB

Majalengka, NU Online
Kekhawatiran terhadap aksi kekerasan yang mengarah pada tindakan anarkis akibat keputusan pemerintah untuk membubarkan Ahmadiyah, menghinggapi warga Desa Sadasari,Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka yang merupakan kampung pusat kegiatan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Majalengka yang beberapa waktu lalu masjidnya sudah tidak bisa digunakan lagi setelah dirusak massa beberapa bulan lalu.

Seperti hari-hari biasanya, aktivitas warga yang mayoritas bekerja sebagai petani sayur-mayur memang tampak terlihat normal. Namun, jika diperhatikan secara cermat, ada pemandangan yang tidak biasa, seperti umumnya kampung lainnya.<>

Selain keberadaan sejumlah petugas yang berjaga-jaga di kantor desa dan berpatroli mengitari perkampungan, hampir di setiap rumah penduduk terpasang poster yang bertuliskanMuslim Ahlussunah Waljamaah. Tujuannya adalah agar tidak menjadi sasaran kelompok tertentu jika kembali berbuat anarkis.

Warga desa setempat Ahmad Saefuddin mengatakan, sejak keluarnya keputusan pemerintah terkait Ahmadiyah, setiap hari desanya dijaga petugas dari Polres Majalengka.

ā€œDalam beberapa jam sekali secara rutin, sejumlah petugas melakukan patroli,ā€ ujar Ahmad.

Warga setempat memang tidak berlebihan menyambut keputusan yang memang sudah sangat lama diharapkan. ā€œKami menyambut baik keputusan pemerintah. Tapi yang kami cemaskan sekarang adalah adanya aksi serupa seperti sebelumnya pada JAI yang ada di sini. Pelakunya kebanyakan dari orang luar daerah,ā€ kata dia.

Kekhawatiran juga disampaikan Kaur Pemerintahan Desa Sadasari, Sodikin. ā€œWarga di sini saya jamin tidak akan anarkis terkait masalah JAI. Yang kami khawatirkan serangan dilakukan pihak luar,ā€ katanya.

Guna menjaga kemungkinan terjadi penyerangan oleh kelompok yang menolak Ahmadiyah dari luar daerah, warga setempat memasang tanda pada rumahnya. ā€œTanda itu tujuannya agar pihak yang melakukan penyerangan tahu kalau pemilik rumah bukan pengikut Ahmadiyah,ā€ pungkasnya.(ksd)