Unisnu Jepara Bangun RSI Yaptinu
NU Online · Senin, 19 Januari 2015 | 06:04 WIB
Jepara, NU Online
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Jawa Tengah tahun 2015 ini membangun Rumah Sakit Islam (RSI) Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu). Agenda tersebut diawali dengan peletakan batu pertama di lokasi RSI Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Sabtu, (17/1) lalu. <>
Dalam kesempatan itu, hadir Dewan Penyantun Unisnu H. Muhammad Maftuh Basyuni, Rektor Unisnu Jepara Prof. Muhtarom, Ketua Yaptinu Jepara H. Ali Irfan Muhtar, dan Bupati Jepara H. Ahmad Marzuqi.
H. Abdul Kohar, pengurus Yaptinu mewakili Ketua Yaptinu dalam sambutannya mengatakan, gagasan mendirikan RSI Yaptinu merupakan salah satu perwujudan Tridarma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat. “Gagasan ini Alhamdulilah mendapatkan dukungan dari masyarakat sehingga harus kami realisasikan,” paparnya.
Mulanya, ucap Kohar, Unisnu hanya berkeinginan mendirikan klinik, namun keinginan tersebut diubah menjadi mendirikan rumah sakit. Kohar menambahkan, untuk pembangunan sebuah rumah sakit sesuai persyaratan harus berukuran kurang lebih 2000 meter. Dari syarat yang ada, lanjutnya Unisnu sudah memenuhi persyaratan. Pihaknya sudah mengantongi 3200 meter dari wakaf dermawan Arif Zubaidi Ali maupun pembelian tanah sendiri.
Pendirian rumah sakit, tambah Kohar, dananya berasal dari sumbangan masyarakat, pemerintah anggaran belanja kampus. Disamping itu, masih Kohar, upaya ini juga untuk mengembangkan sayap pendidikan yakni membuka program studi kesehatan. “Harapannya rumah sakit ini menjadi rujukan masyarakat Jepara,” ujarnya.
Dewan penyantun Unisnu, H Muhammad Maftuh Basyuni menambahkan kesehatan merupakan harga termahal. Mantan Menteri Agama itu berharap, rumah sakit turut membantu masyarakat yang membutuhkan pengobatan.
Basyuni melanjutkan, Negara Tiongkok berhasil mempopulerkan pengobatan tradisionalnya. Pengobatan tersebut juga diakui bangsa Indonesia. “Karena itu, kepada Unisnu Jepara agar mengembangkan pengobatan tradisional Indonesia dan tibbun nabawi,” ujarnya. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua