Jombang, NU Online
Bekas ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa yang sudah sembuh ternyata masih bisa diberdayakan. Selama ini orang yang mengalami gangguan jiwa dan telah sembuh, saat berada di masyarakat sering kurang mendapat penghargaan.
Untuk itulah Tim Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum atau Unipdu Jombang melakukan beberapa kegiatan yang melibatkan orang dengan gangguan jiwa di Desa Bongkot, Peterongan.
“Kegiatan ini bekerja sama dengan tim dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu dengan Puskesmas Dukuh Klopo dan Desa Bongkot,” kata Abdul Ghofar, Kamis (25/10).
Menurut ketua tim pelaksana kegiatan ini, ada sejumlah pelatihan yang diberikan kepada peserta. “Beberapa kegiatan yang sudah kami lakukan di antaranya melatih keterampilan, melatih kader Posyandu jiwa dan melatih keluarga mereka,” imbuhnya.
Dalam salah satu pelatihan ini dengan mengikutkan mereka mengikuti kegiatan membuat kotak hantaran acara pengantin Juni lalu. “Masing-masing bisa mengerjakan sampai selesai, dan ternyata hasilnya bagus,” kata Wakil Rektor Unipdu, H Zulfikar As’ad.
Menurut Gus Ufik, sapaan akrabnya, pelatihan juga bertujuan menambah pemahaman dan kemampuan terhadap perawatan anggota keluarga yang sakit. “Selain itu dengan keterlibatan keluarga secara langsung akan dapat mempercepat kesembuhan,” ujarnya.
Dokter Nanik selaku Kepala Puskesmas Dukuh Klopo juga sangat mengapresiasi kegiatan dari tim FIK Unipdu ini. “Banyak manfaat yang bisa di peroleh peserta, selain keterampilan juga dapat menambah rasa percaya diri dan mampu menghasilkan karya di masyarakat,” ujarnya.
Ke depan, diharapkan semakin banyak para akademisi dan anggota masyarakat bisa lebih peduli terhadap bekas orang dengan gangguan jiwa.
“Mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan sosial masyarakat, sehingga dapat mempercepat tingkat kesembuhan dan kemandirian,” tandas Anik Rofikoh selaku pemegang program jiwa di Desa Bongkot. (Ibnu Nawawi)