Pekalongan, NU Online
Habib Umar bin Hamid Al Jailani dari Mekah menyampaikan tausiyahnya yang dibawakan dengan bahasa Arab dan diterjemahkan oleh Habib Thohir Al Kaff dari Tegal, Habib Umar mengungkapkan bahwa Allah SWT memberikan keistimewaan kepada orang-orang yang dalam hidupnya semata-mata hanya untuk menyembah dan beribadah kepada Allah SWT.
Dikatakan Orang yang selalu taat beribadah kepada Allah, selalu ingat kepada Allah, maka akan dihindarkan dari perbuatan maksiat. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para waliyullah.Â
"Hendaknya kita di dunia ini mengikuti jejak Rasulullah, mengikuti jejak para waliyullah, dan orang-orang shaleh. Bila kita selalu mengingat Allah, taat beribadah pada Allah, maka tidak akan berbuat kemaksiatan," jelas Habib Umar.
Hal tersebut dikatakan, saat menghadiri Haul Akbar Ke-92 Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas di Komplek Pemakaman Sapuro Kota Pekalongan Jawa Tengah, Senin (30/1) siang.
Pada kesempatan tersebut, Habib Umar juga berpesan kepada seluruh umat muslim untuk tidak melakukan adu domba, sebab adu domba akan menyebabkan perpecahan.
"Janganlah menjadi orang yang suka mengadu domba dan menyebabkan perpecahan, baik itu melalui ucapan, perbuatan, maupun ilmunya," pesannya.
Lebih lanjut, Habib Umar mengimbau kepada seluruh umat muslim untuk memperbanyak amal ibadah. Apalagi saat ini adalah bulan Sya'ban, yang di dalamnya terdapat malam nishfu sya'ban, demikian pula ketika bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan datang.Â
"Banyak keutamaan di bulan Ramadhan, ini kesempatan besar bagi kita semua untuk memperbanyak amal ibadah dan kebaikan," imbuh dia.Â
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, peringatan Haul Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas selalu dipadati ribuan jama'ah dari berbagai penjuru Pekalongan dan luar kota Pekalongan.Â
Acara yang dilaksanakan tiap tanggal 14 Sya'ban penanggalan Hijriyah ini juga dihadiri para ulama, habaib, dari dalam dan luar negeri.
Peringatan haul kemarin dibuka sekitar pukul 09.00 dengan pembacaan doa, Surat Yasin, dirangkai dengan tahlil. Dilanjutkan dengan pembacaan kitab manakib (riwayat hidup) Habib Ahmad oleh cicitnya, Habib Abdullah Bagir Alatas. (Nisa'/Muiz)