Daerah HAUL

Ulama, Jembatan Jalani Ajaran Islam

Jum, 19 April 2013 | 00:04 WIB

Tegal, NU Online
Ketua Majelis Dzikir Rijalul Ansor Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah KH Zimam Hanifun Nufus menjelaskan, mengikuti ulama dan meneladaninya itu memiliki arti yang sangat penting. Ulama adalah jembatan untuk menjalankan ajaran Islam.<> 

Menurutnya, menjalankan ritual ibadah itu tidak cukup jika hanya mengandalkan Qur’an dan Hadits saja, karena banyak aturan peribadatan dalam Islam yang tidak dijelaskan secara detail dalam Al-Qur’an maupun Hadits Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut disampaikannya dalam peringatan haul KH Miftah di Maqbaroh (pemakaman umum) Desa Kajen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Ahad (14/4) kemarin. 

Contohnya seperti jumlah bilangan shalat fardlu tidak ada dalam Al-Qur’an. Ketika Rasulullah memerintahkan para Sahabat untuk melaksanakan sholat, beliau hanya mengatakan “Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku sholat.

Tidak dijelaskan berapa jumlah rakaat sholat itu sendiri, padahal ummat Islam zaman sekarang tidak pernah mengalami atau melihat langsung shalatnya Nabi, sehingga dibutuhkan peran ‘Ulama sebagai jembatan yang menuntun umat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan apa yang dijalankan oleh Nabi. 

“Kalau kita menjalankan ibadah hanya berdasarkan Qur’an dan Hadits saja, maka ibadah kita tidak sempurna, karena Qur’an itu hanya menjelaskan secara global saja, sehingga perlu peran ulama yang membimbing ummat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits Nabi,” katanya.

“Secara turun temurun ketika kita mengikuti jejak ulama maka akan sampai kepada Nabi, karena Nabi memberikan pengetahuan kepada Sahabat, kemudian sahabat menjelaskan kepada Tabi’in, Tabi’in kepada tabi’it tabi’in, tabi’it tabi’in kepada para wali, dan para wali kepada para ‘ulama yang selalu setia membimbing kita semua.,” terang santri kepercayaan Habib Luthfi  yang akrab disapa Gus Nif ini.

Hadir dalam haul tersebut, Ketua PCNU kabupaten Tegal, H A. Was’ari, KH Mohamad Yusuf dari Slawi, KH. Khusaini dari Talang, KH. Ali Ghufron dari Bojong. Hadir pula Da’i kondang yang juga pengasuh Pondok Pesantren desa Luwungragi Kabupaten Brebes KH Subhan Ma’mun, juga Ketua Majelis Dzikir Rijalul Ansor Jawa Tengah, KH Zimam Hanifun Nufus.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muiz T.