Daerah

Tradisi Haul harus Dilestarikan

NU Online  Ā·  Selasa, 29 November 2011 | 01:57 WIB

Slawi, NU Online
Tradisi haul dikalangan warga NU merupakan tradisi yang harus dilestarikan. Karena merupakan hal yang baik, sebagai bentuk penghormatan kepada guru atau ulama.
Ā 
ā€œTradisi haul perlu dilestarikan, karena merupakan hal yang baik,ā€ terang Rais Syuriyah Nahdlatul Ulama desa Blubuk kecamatan Dukuhwaru, Ustadz M Abu Jafar pada peringatan haul ke–5 almarhum kiai Maksum bin Waslim desa Blubuk kecamatan Dukuhwaru, Sabtu malam (26/11).
Ā <>
Menurut Abu Jafar, penghormatan kepada guru atau ulama diberikan atas jasa–jasanya semasa hidup dalam mengembangkan dan menggiatkan syiar Islam di desa Blubuk termasuk almarhum kiai Maksum bin Waslim yang merupakan tokoh yang cukup punya andil.
Ā 
ā€œMbah Kiai Maksum merupakan guru kita, guru anak-anak kita,ā€ tandasnya.
Ā 
Oleh karena itu, kata Abu Jafar, sebagai murid yang baik kita patut mendoakan beliau almarhum serta meneladani tingkah laku semasa hidupnya.
Ā 
ā€œMudah-mudahan Almarhum tergolong maghfiroh,ā€ ucapnya mendo’akan.
Ā 
Sohibul haul, Syamsudin menjelaskan almarhum Kiai Maksum bin Waslim semasa hidupnya merupakan tokoh yang suka bersilaturahmi. Karena silaturahmi itulah, ia cukup dikenal oleh masyarakat.
Ā 
ā€œSemasa hidupnya Mbah Kiai Maksum senang silaturahmi,ā€ terangnya.
Ā 
Selain itu, Kiai Maksum juga merupakan tokoh yang suka membela agama. Kehidupanya dihabiskan untuk menimba ilmu agama dan mengajarkannya kepada masyarakat.
Ā 
ā€œMudah-mudahan ilmu yang diajarkan Kiai Maksum manfaat bagi kita,ā€ harapnya.
Ā 
Sementara KH Saefudin Mahmud dalam tausiyahnya mengatakan orang sholeh yaitu orang yang banyak amalnya dan menjadi panutan umat, seperti halnya Almarhum Kiai Maksum bin Waslim.
Ā 
ā€œWong soleh di dunia dan akhirat bakal nulungi (menolong),ā€ kata Mubaligh asal Kabupaten Brebes itu.
Ā 
Sebelumnya, rangkaian kegiatan haul juga diisi dengan ziarah kubur dan tahlil massal yang digelar ba’da Ashar di makam almarhum kiai Maksum bin Waslim yang dihadiri ratusan santri dan masyarakat setempat.


RedakturĀ Ā Ā  : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun