Daerah

Tingkatkan Pelayanan, RSI Surabaya Lakukan Renovasi Gedung

NU Online  ·  Senin, 26 Mei 2014 | 03:00 WIB

Surabaya, NU Online
Setelah lama tidak pernah direnovasi, akhirnya Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya yang berada di Jalan A Yani dirombak total. Hal ini dilakukan agar gedung terlihat lebih modern dan cantik.
<>
Hal ini disampaikan Kepala RSI Surabaya kepada sejumlah media saat peresmian kamar operasi baru yang diharapkan bisa menjadi tempat rujukan pasien gawat darurat di wilayah Surabaya selatan dan sekitarnya.

"Kamar operasi baru ini terdiri dari tiga kamar operasi dan dua ruangan perawatan pascaoperasi. Kami juga tengah merenovasi gedung agar lebih modern, seperti yang ada pada ruang kamar operasi kami,” kata Kepala RSI A Yani, dr Samsul Arifin MARS, Sabtu (24/5).

Gedung baru ini, lanjutnya, akan merombak total wajah RSI A Yani dengan desain minimalis modern, sehingga diharapkan wajah RSI akan tampak semakin cantik ketika dilihat dari flyover Wonokromo.

“Bangunan kami belum pernah direnovasi sejak tahun 70-an. Kami pikir, perubahan yang progresif harus dilakukan untuk semakin menumbuhkan sikap pelayanan kepada pasien,” sambungnya.

Samsul yang juga Humas Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Jatim ini mengungkapkan, pembangunan ini dilakukan untuk menyambut pasar bebas dimana Surabaya menjadi kota percontohan di Indonesia untuk masuknya rumah sakit asing. “Kalau tidak melakukan perubahan progresif, kita akan tertinggal ketika AFTA nanti,” ujarnya.

Ketua Yayasan RSI, M Nuh, menyatakan, meski RS tipe C, standarisasi fasilitas kamar operasi baru RSI A Yani ini hampir setara dengan kamar serupa di RSUD Dr Soetomo. “Di bawah satu tingkat dari RSUD Dr Soetomo. Untuk pembangunan gedung baru berlantai 9 kami perkirakan akan selesai dua tahun mendatang,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Harsono, menambahkan, penambahan fasilitas dan pembangunan renovasi Gedung RSI A Yani merupakan hal yang tepat dilakukan.

Saat ini, ungkapnya, ada sekitar 450 RS di Jatim, 53 di antaranya merupakan RS Pemerintah. Menurutnya, RS swasta lainnya harus terus melakukan peningkatan fasilitas agar siap ketika nanti mulai masuk RS-RS asing ke Surabaya.

Tampak hadir pada kegiatan ini, Rais PWNU Jawa Timur, KH Miftachul Akhyar. (Syaifullah/Mukafi Niam)