Tingkatkan Pelayanan, Kerja Sama dan Kompetensi Dosen
NU Online · Kamis, 28 Maret 2013 | 11:02 WIB
Probolinggo, NU Online
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan (STAI Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo <>ini menekankan Satlogi Santri pada para mahasiswanya. Yakni, sopan santun, ajeg (Istiqamah), nasihat, takwallah, ridallah, dan ikhlas lillahi ta’ala.
Selain itu, STAI Zaha juga menjadikan 9 budi utama santri sebagai pegangan mahasiswanya dalam menimba ilmu. Yaitu, takwallah, sopan santun, jujur, amanah, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu dan ibadah, menghormati guru dan orang tua, serta visioner.
“Itu merupakan landasan pengembangan ilmu pengetahuan dan pembentukan jiwa santri pada semua satuan pendidikan. Satlogi santri itu dirumuskan KH Hasan Saifouridzall, pengasuh ketiga sekaligus pendiri Universitas Zainul Hasan (Unzah). Sementara 9 budi utama santri yang merumuskan KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah,” ujar Drs Abd. Aziz Wahab, MAg, ketua STAI Zaha kepada NU Online, Kamis (28/3).
Untuk penerapannya, STAI Zaha membekali para mahasiswanya dengan filsafat Pesantren Genggong dan Kajian Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Kiswah) sebagai kurikulum institusional yang diberikan pada semua prodi pada semester I dan II. Harapannya, mahasiswa sebagai calon intelektual muda memiliki nilai-nilai spiritual dan akhlakul karimah. Sehingga, bisa membangun keilmuannya sesuai harapan para pendiri pesantren dan para ulama pada umumnya. Serta, mampu mempertahankan perguruan tinggi berbasis mutu dan pesantren yang berbasis salaf.
Sebagai penguatan, pada semester ganjil mahasiswa setempat mengikuti tadarus aswaja dan kepemimpinan, diklat entrepreneurship. Serta, seminar prodi, seminar institusi (gabungan), dan lomba budaya akademik antar mahasiswa. Selain itu, juga diadakan berbagai pembinaan mental spiritual dan kegiatan baca kitab kuning dengan metode amtsilaty (metode cepat).
Dan, dalam rangka melaksanakan 3 dharma perguruan tinggi, para dosen STAI Zaha selama satu semester mengadakan lokakarya dengan tema telaah kurikulum, merancang kurikulum silabus, dan SAP (Satuan Ajar Pembelajaran). Kemudian, diklat active learning yang dilanjutkan dengan diklat kurikulum tahap II, diklat penelitian, dan diklat jurnal.
STAI Zaha yang memiliki 3 Program Studi Strata Satu (Prodi S1). Yakni, Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), dan Prodi Perbandingan Madzab dan Hukum (PMH). Sebanyak 15 dosennya telah diikutkan dalam diklat ToT (Training of Trainers). Mereka dilatih langsung oleh trainer nasional. Yakni, Dr Basuki MAg., dosen STAIN Ponorogo. “Sudah dua kali gelaran diklat. Tujuannya, agar para dosen itu mampu meningkatkan kompetensinya dan mampu mengubah kompetensi para dosen yang lainnya,” ujar Abd. Aziz Wahab.
Menurutnya, dari dua kegiatan itu, juga menghadirkan para narasumber terkenal. Diantaranya, Dra Zumrotul Mukafah MAg, sekretaris Kopertais Wilayah IV Surabaya; Dr Muhid MAg, dosen IAI Surabaya; Prof H Ahmad Sonhadji KH MA PhD, anggota majelis BAN-PT Jakarta; Prof Dr Nur Syam MSi, dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Jakarta; Syekh Ahmad Abdul Jawad Al Imam dari Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir; dan juga ketua PWNU Jatim KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH MM, yang sekaligus ketua Yayasan Pendidikan Pesantren setempat.
Para dosen itu, nantinya akan ditugaskan menjadi trainer kurikulum silabus dan active learning bagi para guru di lembaga pendidikan di Kabupaten Probolinggo.
“Kami akan bermitra dengan LP Ma’arif NU Kraksaan, LP Ma’arif NU Kabupaten Probolinggo, Kasi Mapenda Kemenag Kabupaten Probolinggo dan Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Selain itu, STAI Zaha juga telah menyiapkan 6 dosen tetap bergelar doktor. Dan, pengadaan bus antar-jemput bagi mahasiswa STAI dan STIH yang tinggal di Pesantren Zaha.
“Awal Maret ini mulai beroperasi, mahasiswa tidak dipungut biaya. Sebab, biaya operasional ditanggung yayasan. Kami juga menyediakan koperasi Al-Karomah yang melayani buku literatur kuliah untuk mahasiswa, dosen, dan umum,” ujar Abd. Aziz Wahab.
“Sementara bagi para santri dari pesantren lain yang menempuh kuliah di STAI Zaha, kami akan membina kemitraan dengan pesantren dan pengasuhnya. Melalui diklat aswaja dan berbagai kegiatan lain,” lanjutnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Syamsul Akbar
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua