Daerah

Tiga Hal Jaga Takwa

NU Online  ·  Rabu, 19 Juni 2019 | 08:30 WIB

Jember, NU Online
Ketakwaan kepada Allah, sesungguhnya menjadi pertaruhan umat Islam untuk merengkuh kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat kelak. Namun takwa kepada Allah mesti menghadapi banyak godaan, sehingga terkadang takwa mengalami surut, dan pada saat yang lain takwa juga bisa pasang.

Ketua Pengurus Cabang LDNU Jember, KH Musta’in Billah memberikan resep agar takwa bisa terjaga dengan baik. Menurutnya, paling tidak ada 3 hal yang perlu dilakukan umat Islam agar predikat takwa tetap lestari.

“Saya menyebutnya tiga is. Pertama istiqamah (konsisten beribadah), kedua istikharah (banyak berdoa), dan ketiga istighfar (mohon ampun kepada Allah),” tukasnya saat memberikan tausiyah dalam Halal Bi Halal PGRI Kecamatan Bangsalsari di kantor UPT. Dinas Pendidikan Bangsalsari, Jember, Jawa Timur, Selasa (18/6).

Menurutnya, istiqamah dimulai dari ibadah wajib seperti shalat yang lima waktu, puasa, dan ibadah wajib lainnya. Setelah itu, lalu diikuti mengerjakan ibadah sunnah, misalnya shalat tahajjud, rawatib, dhuha dan sebagainya.

“Tidak perlu banyak-banyak, khususnya untuk  yang sunnah-sunnah. Sedikit tapi dawam (terus-menerus) itu bagus, dan itu yang paling disukai Allah. Banyak tapi hanya sekali-kali, itu tidak bagus,” ucapnya.

Sedangkan istikharah dalam pengertian lain adalah berdoa. Banyak berdoa kepada Allah, memohon petunjuk, keselamatan dan sebagainya. Allah sangat senang kalau diminta hamba-Nya, dan Dia pasti mengabulkannya.

“Jadi banyak berdoa. Berdoa  menunjukkan bahwa kita butuh Allah. Berdoa dengan khusyu’ dan sungguh-sungguh. Ingat doa adalah senjatanya orang Islam,” terangnya.

Sementara istighfar sudah jelas maknanya. Yaitu memohon ampunan kepada Allah swt. Jangan sampai bibir manusia kering dari pembacaan istighfar. Itulah yang akan menghapus dosa manusia kepada Alah, baik kecil maupun besar.
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Allah adalah Dzat Yang Maha Pengampun. Jangan pernah putus asa untuk mengharap rahmat (ampunan) Allah. Justru kalau putus asa, maka dia berdosa besar, karena sama halnya dengan buruk sangka kepada Allah. Sebesar apapun dosa hamba-Nya, pintu ampunan selalu terbuka bagi siapapun dan kapanpun.

“Istighfar diperbanyak, istiqamah beribadah), dan selalu berdoa, itulah yang akan menjaga takwa kita,” pungkasnya. (Aryudi AR).