Yogyakarta, NU Online
“Anak kreatif itu rasa ingin tahunya tinggi. Oleh karena itu kita harus menyikapinya dengan tepat,” ujar Gita, pemateri dalam acara Diklat Pengelolaan Cara Berpikir Positif Thinking. (24/3).<>
“Manusia itu mempunyai kesempatan kesalahan. Tidak ada kesalahan tidak ada pembelajaran,” tambahnya lagi.
Acara yang berlangsung di Gedung PWNU DIY, Jl MT Haryono No 40-42 Yogyakarta, tersebut diselenggarakan oleh syuriyah PWNU DIY. Sekitar 20 orang dari perwakilan lembaga/lajnah banom di PWNU DIY menjadi peserta dari acara tersebut.
Menurut Gita, sudah saatnya kaum santri berperan penting dalam semua lapis kehidupan. Santri jangan hanya berkutat dalam persoalan agama saja, melainkan juga menyentuh sosial dan teknologi. Bagi Gita, kaum santri jangan hanya menjadi kuli atau karyawan dalam perubahan, tetapi kreativitas santri harus mampu mendirikan perusahaan sendiri.
“Saatnya santri berperan untuk ekonomi secara nyata. Jangan sampai menjadi kuli saja,” tegasnya.
Menurut Sahiron Syamsudin, wakil Rais Syuriyah PWNU DIY, tujuan diadakannya acara ini ialah untuk memberikan bekal pengetahuan kepada warga NU agar mampu mendidik anak-anak mereka dengan cara-cara yang kreatif. Acara tersebut dimulai dari jam 09.00 dan selesai pukul 12.30. Acara ini mendatangkan pembicara dari Creative Indo Foundation.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Rokhim
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua