Pringsewu, NU Online
Untuk menambah keragaman materi Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) yang rutin dilaksanakan di Gedung NU, kedepannya akan dimasukkan materi baru dari kitab-kitab kuning karangan para ulama besar.
Menurut inisiator Jihad Pagi, H Sujadi yang juga Mustasyar PCNU Pringsewu, ngaji kitab pertama diawali dengan kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali. Muqadimah materi baru ini mulai dilaksanakan pada Ahad (03/04) dengan mendatangkan pemateri Mustasyar PCNU, KH Anwar Zuhdi.
Menurut H Sujadi yang juga Bupati Pringsewu ini, ngaji kitab Bidayatul Hidayah ini mengadopsi model ngaji di pondok pesantren. "Para jamaah membawa kitab masing masing, sementara pengisi materi memaknai kata perkata dari kalimat yang ada dan setelah itu dimurodi atau dijelaskan," katanya.
Model ngaji seperti ini menurutnya merupakan model yang masih terus dipertahankan di pesantren-pesantren karena sangat efektif untuk menfokuskan pembahasan materi. "Kalau ceramah lepas tanpa ada kitab panduannya, bisa jadi pembahasan akan meluas dan tidak fokus ke materi awal," kata alumnus Pesantren Kalibeber Wonosobo ini.
Sementara salah satu jamaah yang rutin mengikuti Jihad Pagi, H Hambali menyambut positif langkah baru di Jihad Pagi tersebut. H Hambali yang juga Ketua MUI Kabupaten Pringsewu ini mengatakan bahwa disamping dapat dengan fokus mengkaji materi, dengan ngaji kitab model tersebut akan mengenang masa-masa ia menjadi santri di Tegalrejo Magelang.
Ia berharap ngaji Kitab Bidayatul Hidayah ini akan dapat berjalan istiqomah sampai akhir. "Mudah mudahan bisa sampai khatam kitabnya dan nanti dilanjutkan dengan kitab-kitab kuning lainnya," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Zunus)