Daerah

Teknologi Pengaruhi Minat Baca pelajar

NU Online  ·  Senin, 25 Februari 2013 | 05:31 WIB

Kudus, NU Online
Dalam era teknologi ini, minat baca di kalangan pelajar telah mengalami penurunan. Di saat senggang, pelajar lebih sering membuka game atau jejaring sosial facebook melalui komputer atau HP dibanding membaca buku. 
<>
Demikian kesimpulan NU Online yang mewawancarai sejumlah pelajar di Kudus dalam sepekan ini. Sebagian pelajar mengakui berselancar melalui internet telah mendominasi dalam kesibukannya usai pulang sekolah.
 
“Jujur aja Mas, usai pulang sekolah baca buku kadang terkesampingkan oleh facebook. Apalagi bila sedang galau atau pusing, pelampiasannya ya menulis status di facebook,” kata Riski, salah seorang pelajar yang enggan ditulis asal sekolahnya. 

Hal sama juga diungkapkan Siti Hafshoh pelajar Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Gebog.

Melihat kondisi demikian, wakil sekretaris  IPNU Kudus Abdul Rochim merasa prihatin.  Menurutnya, zaman dahulu ‘musuh’ yang mempengaruhi semangat pelajar adalah televisi, tetapi sekarang beralih pada teknologi internet.
 
“Bila ‘musuh’ diposisikan sebagai tantangan yang harus dilawan ini sangat menggembirakan.“Namun bila dianggap sebagai sandungan akan menghambat aktifitas intelektual membaca atau,” tegasnya kepada NU online, Ahad (24/2). 

Terlepas dari masalah teknologi, Rochim berpendapat sekarang ini minat baca buku di kalangan pelajar bukan menurun melainkan memang rendah.

“Kalau kita amati di setiap sekolah maupun madrasah, sedikit sekali mereka (pelajar) yang mendatangi tempat perpustakaan untuk membaca buku,” kata guru MI NU Baitul Mukminin Getas Pejaten Kudus. 

Rochim mengusulkan peningkatan minat baca harus terus didorong melalui pembudayaan membaca. Begitu pula, sosok guru harus mampu menjadi teladan membiasakan membaca buku. 

“Termasuk juga penyediaan bahan bacaan yang menarik di sekolah atau madrasah dan penyadaran kepada pelajar bahwa perintah membaca itu dari Allah dalam Al Qur’an,” tambahnya. 

Pernyataan senada disampaikan Guru Mts NU Hasyim Asy’ari 1 Kudus H Musyafa. Ia mengatakan perpustakaan sekolah harus menyediakan buku-buku yang menarik sehingga pelajar memiliki keinginan membaca. 

“Begitu juga, dorongan dari seorang guru menjadi penentu terhadap minat baca anak didik,” katanya. 

Musyafa menjelaskan permasalahan ini tengah menjadi  perhatian madrasahnya. Pihaknya juga dan sedang mengupayakan peningkatan serta penyediaan buku-buku umum maupun lainnya.


Redaktur    : Mukafi Niam 
Kontributor : Qomarul Adib