Jombang, NU Online
Seperti tahun sebelumnya, Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur selalu menyembelih hewan kurban. Tidak semata dinikmati para santri dan tetangga sekitar pesantren, sebagian daging kurban juga diberikan ke sejumlah keluarga kurang mampu di pelosok desa.
Lewat Lembaga Sosial Pesantren Tebuirteng atau LSPT, sejumlah daging kurban tersebut disalurkan ke beberapa lokasi yakni beberapa desa di Kecamatan Diwek, Gudo, serta Mojowarno.
"Prinsipnya kami ingin berbagi kebahagiaan dengan warga masyarakat kurang mampu di Jombang," kata Khoirur Rozak, Selasa (13/9). Direktur LSPT tersebut menandaskan bahwa cukup banyak masyarakat di kota santri ini yang belum bisa menikmati daging. Karena itu, momentum Idul Adha menjadi waktu yang tepat untuk berbagi dengan mereka, lanjutnya.
Ahmad Fanani yang mengedarkan daging dari LSPT ke sejumlah warga di Desa Kedungturi Kecamatan Gudo bahkan bertemu dengan Mbah Mur. "Yang memprihatinkan, kakek berusia seratus tahun tersebut dalam kesehariannya hidup sebatang kara," kata Fanani yang juga donatur service di LSPT.
Sambutan hangat diterima tim LSPT ketika menebar daging kurban di Dusun Tegalsari dan Desa Catakgayam Kecamatan Mojowarno. "Meski jumlah daging tidak banyak, namun tidak mengurangi rasa bahagia dari warga yang menerima," kata Nasrullah. Bahkan Anas, sapaan akrabnya mengemukakan kalau warga yang diberi daging memang dipilih mereka yang secara ekonomi cukup terbelakang.
Slamet Santoso membagi daging bantuan LSPT di dusun Mejono dan Cikar Desa Keras Kecamatan Diwek juga harus selektif. "Diprioritaskan warga kurang mampu dan hidup prihatin," kata Mbah Met, sapaan kesehariannya.
Puluhan bungkus daging kurban juga diserahkan kepada warga di kawasan Bandung Krajan, Bandungsari, Pengkol, dan Sukopuro. "Seluruhnya berada di Kecamatan Diwek," kata Rahmat Hidayat.
Bantuan daging kurban tersebut diberikan kepada sejumlah karyawan LSPT di daerah masing-masing. "Dengan demikian, mereka yang lebih tahu mana warga yang memang layak menerima daging," kata Khoirur Rozak.
Apalagi pembagian dilakukan di hari kedua Idul Adha, maka sekaligus bisa melakukan pemantauan terhadap warga yang belum mendapatkan pembagian kurban dari takmir masjid atau mushalla setempat. "Dengan demikian warga yang menerima benar-benar layak mendapatkan daging kurban tersebut," pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Fathoni)